Advertorial

Sudahkah Anda Siap 100% untuk Menikah?

Kompas.com - 01/02/2017, 08:00 WIB

Saat berbicara tentang persiapan pernikahan, yang terbayang di benak Anda mungkin adalah daftar persiapan seperti tempat, undangan, gaun, dekorasi, ataupun katering makanan. Daftar itu hanya berisikan hal-hal yang Anda butuhkan untuk hari H pernikahan, bagaimana dengan persiapan hari-hari selanjutnya yang akan Anda jalani bersama?

Premarital check-up bisa menjadi langkah awal Anda dan pasangan mewujudkan keluarga sehat baik secara fisik, mental, maupun psikososial. Premarital check-up merupakan kumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan kedua calon mempelai, untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin.

Kapan harus melakukan premarital check-up?

Idealnya dilakukan 6 bulan sebelum pernikahan, dengan pertimbangan masih cukup waktu untuk menangani masalah kesehatan yang mungkin ditemukan. Jika tidak memunkinkan, kapanpun sebelum pernikahan, Anda dapat melakukan premarital check-up.

Apa yang harus disiapkan sebelum pemeriksaan?

Anda dan pasangan diharuskan berpuasa 10-12 jam. Selama puasa, hanya diperbolehkan minum air putih. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pada pagi hari, sebelum mulai beraktivitas.

Bagaimana jika hasil pemeriksaan bermasalah? Pernikahan akan batal?

Jangan khawatir! Hasil pemeriksaan bermasalah tidak berarti pernikahan Anda harus dibatalkan. Konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Dengan melakukan konseling, Anda disiapkan secara mental untuk menghadapi risiko terburuk.

Apa saja manfaat premarital check-up?

Premarital check-up sangat penting untuk pencegahan atau pengobatan penyakit-penyakit tertentu, seperti:

- Penyakit genetik, misalnya thalassemia, buta warna, atau hemofilia.

- Penyakit tertentu yang diturunkan, tetapi gejalanya tidak terlihat, misalnya diabetes, hipertensi, dan kelainan jantung. Calon ibu yang mempunyai kadar gula tinggi, misalnya, bila tidak dikontrol dapat berisiko cacat pada janinnya, atau mengalami komplikasi kehamilan (preeklampsia, janin besar, gangguan pertumbuhan pada janin, proses kelahiran yang sulit, atau janin meninggal di dalam kandungan).

- Penyakit infeksi yang diderita dan perlu diatasi lebih dahulu, misalnya infeksi langsung atau penularan hepatitis B, HIV/AIDS, Torch, dan penyakit menular seksual lainnya.

Apa saja yang diperiksa?

- Hematologi Rutin, Gambaran Darah Tepi, Analisa Hemoglobin HPLC, Ferritin, dan Badan Inklusi HbH : untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum, penyakit infeksi, dan penyakit darah.

- Golongan Darah dan Rhesus : Selain untuk kepentingan transfusi darah jika dibutuhkan, diperlukan kecocokan rhesus.

- Urine Rutin : Mengetahui adanya kelainan ginjal atau saluran kemih.

- Glukosa Puasa : Mendiagnosis diabetes melitus yang menurun.

- HBsAg : Mengetahui adanya infeksi Hepatitis B

- VDRL/RPR : Mendeteksi ada tidaknya penyakit menular seksual

- Anti-Rubella IgG, Anti-Toxoplasma IgG, dan Anti-CMV IgG : Mengetahui status kekebalan terhadap paparan Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus (TORC)

Premarital check-up adalah salah satu tahap dalam persiapan pernikahan yang tidak boleh dilewatkan. Saling mengenal kondisi kesehatan adalah kunci utama untuk mendapatkan kebahagiaan yang seutuhnya. Manfaatkan keringanan biaya 15% untuk premarital check-up di seluruh cabang Laboratorium Klinik Prodia selama bulan Februari 2017. Jadwalkan premarital check-up Anda dan pasangan segera! Kunjungi www.prodia.co.id untuk informasi lebih lanjut. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com