Advertorial

Jadi Tuan Rumah AGI, Indonesia Sajikan Kuliner Terbaiknya di Paris

Kompas.com - 07/02/2017, 08:15 WIB

PARIS– Sebagai sarana promosi Wonderful Indonesia, Kementerian Pariwisata Indonesia mendukung penuh acara Gala Dinner Akademi Internasional Gastronomi (AIG) yang berlangsung pada, Minggu (05/02/2017) di Le Bristol Paris. Hadir dalam acara ini, Asdep Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika Kementerian Pariwisata RI, Nia Niscaya, bersama Tim Akademi Gastronomi Indonesia (AGI). 

Dalam kesempatan ini, Indonesia tampil sebagai tuan rumah gala dinner AIG, setelah terpilihnya AGI sebagai host 2017 mewakili Indonesia. AGI sendiri diterima menjadi anggota AIG pada tahun 2015 lalu, setelah membawakan tema "The hidden treasure of Gastronomy Indonesia”. 

Vita Datau, selaku ketua AGI sekaligus Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, menjelaskan bahwa tema tersebut merupakan fakta dari kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia yang merupakan harta terbesar dalam membentuk karakter Gastronomi Indonesia. Hal tersebut perlu digali dan dipopulerkan ke mancanegara. Inilah yang akan diangkat dalam promosi Wonderful Indonesia di Le Bristol Hotel Paris dalam rangka mendukung globalisasi kuliner Indonesia. 

Pada gala dinner kali ini, makanan Indonesia dihidangkan langsung untuk dapat dinikmati oleh presiden Akademi Gastronomi dari seluruh dunia yang telah menjadi anggota AIG. Penyajian makanan Indonesia di acara ini, dipimpin oleh ahli kuliner Indonesia William Wongso yang disebut sebagai Paul Bocuse Indonesia oleh Warren Caragata dari Asia Weeks; bersama chef muda Renatta Moeloek, Chef Budi Lee dan Suherman, serta Tim Chef terkenal dari Prancis Èrick Frèchon yang sudah 15 tahun menjadi pilihan presiden Akademi Gastronomi dunia. 

Indonesia membawakan sajian terbaik rangkaian mutu makanan kuliner Nusantara yang dipersembahkan dalam bentuk Fine Dinning. Dimulai dari cumi hitam pekalongan, sate lilit, asinan Jakarta, selada Bangka hingga udang Naniura akan menjadi makanan pembuka. 

Kemudian masakan Gorontalo, binthe biluhuta menjadi pilihan sup yang disajikan, termasuk rawon yang disajikan dalam bentuk espresso menjadi inovasi baru penyajian kuliner Indonesia. Sedangkan menu makanan utama yang dipilih adalah rendang dan gulai ikan. 

Kolak pisang, lapis legit, dan kue muso dari Jambi sebagai hidangan penutup. Tidak ketinggalan sagon Padang yang akan menemani teh dan kopi Indonesia. 

-

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan dukungan Indonesia pada acara bergengsi ini, karena yakin bahwa diplomasi kuliner menjadi salah satu kunci sukses dalam memperkenalkan karya dan wisata kuliner Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Menteri yang meraih Marketer of The Year 2013 ini mengatakan, "Jadikan event ini  sarana promosi Wonderful Indonesia sekaligus memperkuat networking di bidang pengembangan wisata kuliner”. 

Gastronomi Indonesia menawarkan berbagai pengalaman gastronomi yang sangat beragam, sebagaimana Indonesia memiliki sangat banyak keanekaragaman budaya. Maka dari itu, acara Gastronomi yang diadakan di Perancis ini diharapkan dapat mendukung globalisasi kuliner Indonesia sehingga keanekaragaman kuliner Indonesia dapat dikenal di penjuru dunia. 

Vita Datau menyatakan, “Promosi kali ini akan penuh dengan makna. Mengangkat Gastronomi Indonesia di Perancis adalah hal yang tepat, karena Perancis adalah negara yang pertama kali menggunakan istilah Gastronomi pada tahun 1814”. 

Gastronomi di Indonesia merupakan salah satu hal yang penuh dengan antusiasme dan melekat dengan budaya Indonesia. Khususnya pada ritual dan upacara perayaan, tiap daerah menawarkan elemen khas serta sejarah yang sangat menarik. 

Dengan demikian, Indonesia potensial menjadi negara gastronomi terkaya di dunia melihat keberagaman seni budaya, sumber daya alam yang mendukung produk lokal, serta resep-resep makanan tradisional yang lebih dari 5.000 resep. 

“Semoga acara ini mampu mengangkat Indonesia di mata dunia terutama di Perancis, serta dampak promosi ini dapat menyentuh pencapaian tidak saja di pariwisata tetapi juga menyentuh bidang investasi, perdagangan dan edukasi Gastronomi,” tambah Vita. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com