Advertorial

PJB Kembangkan EBT di Wilayah Aceh

Kompas.com - 20/02/2017, 18:48 WIB

PT Pembangkitan Jawa – Bali (PJB) menandatangani nota kesepahaman pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT) dengan PT PLN (Persero) Wilayah Aceh, pada Senin (20/02/2017) di Pekanbaru, Riau. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara dan GM PT PLN (Persero) Wilayah Aceh Bob Saril. 

Nota kesepahaman berisi kerja sama pengembangan proyek EBT di wilayah kerja PT PLN Aceh dengan beberapa tujuan, di antaranya melaksanakan studi terkait EBT, berbagi pengetahuan dan pengalaman, pengembangan proyek EBT (PLTS dan bisnis pendukung lainnya) serta supporting jasa operasi & maintenance untuk PLTS. 

Sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman, kedua belah pihak akan mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah kerja PLN Aceh.  Pengembangan tersebut, antara lain PLTS skala utilitas di kepulauan Aceh, serta proyek EBT dan pendukungnya. 

Proyek ini diharapkan menjadi pioner bagi sinergi antara PLN dengan anak perusahaan untuk mengimplementasikan EBT di lingkungan PLN group, sekaligus bertujuan untuk menurunkan BPP (biaya pokok produksi) secara signifikan. 

Pembangkit listrik berbasis EBT menjadi salah satu sasaran dalam  pengembangan usaha  PT PJB.  Saat ini, PJB mengelola sekitar 1.300 MW pembangkit EBT dan akan terus ditingkatkan seiring dengan pengembangan usahanya. 

Sejumlah langkah telah dilakukan, di antaranya menginisiasi pengembangan pembangkit biogas  dari rumput laut, limbah perkebunan, dan limbah industri gula, serta pengembangan pembangkit gelombang laut. Selain itu, juga mengembangkan PLTS dan PLTA maupun PLTMH. 

Keseriusan dalam pengelolaan pembangkit EBT juga ditunjukkan PT PJB dengan pembentukan divisi khusus EBT yang didedikasikan untuk pengembangan EBT. PT PJB  juga terus menggali hasil riset dan perkembangan terbaru dalam dunia EBT untuk memperkuat road map bagi pengembangan pembangkit EBT di masa depan. 

Selama dua hari, PT PJB juga sedang menggelar seminar EBT dengan pembicara lengkap dari kalangan industri, akademisi, pemerintah, PLN, serta para pakar di bidangnya. Seminar  bertajuk Tinjauan Potensi & Pengembangan Energi Baru Terbarukan dalam Perkspektif Teknologi Pembangkitan tersebut diadakan Senin (20/02/2017) hingga Selasa (21/02/2017) di Surabaya dan dibuka oleh  Direktur Operasi II PT PJB Miftahul Jannah. 

Sejumlah narasumber dari dalam dan luar negeri dihadirkan dalam seminar tersebut, yaitu DR Ir Tumiran M.Eng. dari Dewan Energi Nasional,  Sekretaris Jenderal Energi Baru Terbarukan  dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Deden Kusdiana MSc, Dr. Surya Darma Ketua Masyarakat Energi Terbarukan  Indonesia, dan Dr Agus Nurrohim Balai Besar Teknologi Konservasi Energi BPPT. 

Narasumber dalam Seminar Nasional Tinjauan Potensi & Pengembangan Energi Baru Terbarukan dalam Perkspektif Teknologi Pembangkitan.

Selain itu, hadir juga Tri Mumpuni dari Yayasan Insitut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, Agussalim Syamsuddin PT PLN (Persero) PUSLITBANG Ketenagalistrikan, dan KADIV EBT PLN Tohari Hadiat. 

Dari kalangan akedemisi dihadirkan Dr Ir Priyono Soetikno Kepala Puat Penelitian EBT ITB,  Prof Dr Ir Adi Surjosatyo, M Eng, Pusat Riset Energi Terbarukan Wilayah Tropis UI, Prof Ir Samsul Kamal Msc PhD Pusat Studi Energi UGM, dan Irfan Syarief Arief ST MT dari ITS. Sedangkan dari pihak swasta asing dihadirkan Dr Gareth Davies European Marine Energy Centre dan Wayah Wiroto dari PT GE Operation Indonesia. 

Seminar ini diharapkan bisa memberikan masukan dan arah terhadap  program EBT  yang dapat diaplikasikan bagi  pengembangan pembangkit EBT di masa mendatang. (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com