Advertorial

Miliki Fasilitas Lengkap dan Desain Terbaik, PLBN Aruk Ubah Wajah Perbatasan

Kompas.com - 27/03/2017, 09:27 WIB

Dalam dua hari, Presiden Joko Widodo telah meresmikan dua Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di wilayah Kalimantan Barat. Pertama adalah PLBN Badau pada Kamis (16/03/2017) dan PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan barat pada Jumat (17/03/2017).

Jokowi dalam sambutannya di PLBN Aruk mengatakan, bahwa sudah ada tiga PLBN yang dibangun dengan megah di Kalimantan Barat. "Menurut saya, dari seluruh PLBN yang sudah saya kunjungi, PLBN Aruk ini yang terbaik dari sisi desain,” ujarnya.

Beliau juga berpesan agar PLBN tersebut dipergunakan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat sekaligus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Jadi tidak hanya sebatas pantau imigrasi, pantau bea cukai, tetapi masyarakat benar- benar bisa memanfaatkannya," tuturnya.

Acara peresmian tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Beliau mengungkapkan pembangunan PLBN Terpadu  ditujukan untuk mengubah wajah perbatasan NKRI agar tidak terjadi kesenjangan. Bahkan menjadi lebih baik dari negara tetangga sehingga layak disebut sebagai beranda depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman.

Tujuan tersebut sesuai dengan dengan Inpres Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan 7  PLBN Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan (Provinsi Kalimantan Barat: Entikong, Badau, dan Aruk; Provinsi NTT: Motaain, Motamasin, dan Wini; Provinsi Papua: Skouw).

Menurut Basuki, pembangunan PLBN Terpadu juga ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pelintas batas antar negara secara terpadu, efektif, dan efisien. Khususnya pelayanan keimigrasian, kepabeanan, karantina, dan keamanan.

"Hal ini sejalan dengan Nawa Cita Bapak Presiden RI dan arah kebijakan RPJMN 2015-2019 untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan mengembangkan kawasan perbatasan melalui pendekatan keamanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Basuki.

Kementerian PUPR sendiri telah melakukan pembangunan tujuh PLBN mulai dari tahun 2016. Menteri Basuki mengatakan anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan tujuh PLBN sebesar Rp 943 miliar.

Tujuh PLBN Terpadu yakni PLBN Entikong, Badau, dan Aruk di Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Motaain, Motamasin, dan Wini di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan PLBN Skouw di Provinsi Papua.

"Dengan diresmikannya PLBN Badau dan Aruk sudah empat PLBN yang diresmikan, sehingga nanti kita akan memiliki  Seven Borders of Indonesia ," kata Basuki

-

Senada dengan Basuki, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Sri Hartoyo, mengungkapkan pembangunan PLBN Aruk, bisa menjadikan kawasan perbatasan menjadi beranda terdepan negara yang membanggakan.

Oleh sebab itu, fasilitas pada PLBN ini perlu diperbaiki dan ditingkatkan, termasuk fungsinya, yaitu sebagai pelayanan terpadu. "Disamping itu juga cukup spesial di Aruk ini karena sebagai salah satu pintu menuju daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yaitu Sambas dan Singkawang sebagai tujuan wisata," ucap Sri Hartoyo.

Berada di atas lahan seluas 9,1 hektar, peresmian PLBN Aruk ini merupakan pembangunan tahap I zona inti PLBN. Bangunan yang berada pada zona inti tersebut meliputi, bangunan pemeriksaan terpadu, rumah pompa, bangunan gudang sita, car wash, check point,  serta Hardscape dan Landscape Kawasan yang diharapkan dapat melayani hingga 360 pelintas per hari sampai dengan tahun 2025.

Pembangunan PLBN tahap I telah menghabiskan biaya sebesar Rp 131 miliar. Sedangkan untuk pengembangan infrastruktur tersebut memiliki alokasi APBN sebesar Rp 97,28 miliar. Saat ini progres konstruksi sudah 50,23 persen, ditargetkan tahun 2017 ini akan selesai.

Pembangunan Tahap II mulai dilakukan tahun ini dengan alokasi APBN Rp 201 Miliar dan ditargetkan selesai 2019. Terdiri dari mess pegawai serta zona pendukung lain seperti pasar, wisma Indonesia, gedung serbaguna, food court, masjid, dan gereja.  (Adv)

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com