Advertorial

Jangan Sepelekan Daya Tahan Tubuh, Saatnya Ubah Paradigma Sempit

Kompas.com - 27/03/2017, 09:35 WIB

Sudah beberapa pekan, Silvana Simorangkir, 37 tahun, mengalami flu yang tak kunjung reda disertai batuk dan pilek. Pengaruh cuaca yang buruk karena sudah masuk pada musim penghujan, dipikirnya menjadi salah satu penyebab mengapa dia jatuh sakit.

Parasetamol, asetaminophen serta obat generic lainnya telah dikonsumsi Silvana untuk meredakan penyakit tersebut. Namun, konsumsi berbagai jenis obat nyatanya belum menghasilkan perbaikan kondisi yang maksimal.

Ini bukan kali pertama Silvana mengalami keluhan kesehatan,  sebelumnya ia juga sering mengalami kesemutan, nyeri leher dan vertigo.  Rutinitasnya sebagai pekerja kantoran dengan tingkat kesibukan yang tinggi membuat gejala keluhan tersebut kerap kali diabaikan.

Karena kondisi tubuh yang semakin lemah, sang suami mengantarnya berobat kedokter.  Hasil cek menunjukkan Silvana memiliki kolesterol tinggi yakni 200mg/dl, dengan tensi sekitar 140/90 mmHg. Dokter menyarankannya untuk menjaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat, memperbaiki kualitas tidur, serta olahraga yang teratur.

Ungkapan mencegah lebih baik dari pada mengobati setidaknya suatu keniscayaan yang bisa dilakukan untuk hidup sehat. Kasus Silvana mencerminkan bagaimana sikap acuh terhadap keluhan kesehatan bisa berdampak buruk bagi tubuh. Bahkan, kerugiannya bukan hanya menyangkut fisik yang sakit, tetapi psikis, dan kerugian ekonomi seperti ongkos berobat dan hilangnya uang kerja saat sakit.

Meskipun saat ini ada program BPJS Kesehatan dari pemerintah, dr. Donny Atmadjaja, Konsultan Medis SoMan Indonesia, berpendapat, masyarakat tetap harus menerapkan manajemen hidup yang sehat dan seimbang.

Menurutnya ada 3 pilar utama hidup sehat yang harus dipraktekkan secara benar untuk meraih kesehatan yang optimal.  Pertama, diet dengan gizi seimbang. Kedua,  olahraga teratur dengan memperhatikan prinsip FITT (Frequency, Intencity, Time and Type. Ketiga, istirahat cukup dan berkualitas. Disamping ketiga hal diatas, perlu juga untuk seseorang menghindari konsumsi zat-zat yg merusak tubuh seperti rokok, alkohol dan narkoba.

“Sayangnya kebanyakan orang berpikir bahwa obat ialah segala-galanya, terutama ketika jatuh sakit. Padahal faktanya, obat hanya salah satu faktor yang menunjang pemulihan penyakit dan obat tidak bisa menggantikan peranan nutrisi, olahraga dan istirahat, ” katanya.

Kesehatan dipengaruhi langsung oleh sistem imun atau sistem kekebalan tubuh. Sistem Imun adalah sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Manusia sebenarnya dibekali benteng pertahanan untuk menghadang virus, jamur atau bakteri berupa sistem imun tubuh. “Tapi bagaimana jika benteng pertahanan tersebut melemah,  tidak bekerja maksimal dalam menangkal serangan penyakit?,”  pungkasnya.

Sementara itu, Sutar, S.Farm.,Apt.,Product Consultant SoMan Indonesia, menyarankan, sebenarnya kita bisa menjaga kekebalan tubuh dengan cara yang sederhana. Daya tahan tubuh dapat terjaga dengan rutin melakukan olahraga yang tepat dengan porsi yang seimbang, meminimalisir tingkat stres, dan yang terpenting mengonsumsi makan-makanan berupa :

1.    Makanan yang mengandung flavonoid

Sumber makanan yang mengandung flavonoid seperti susu kedelai sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun. Flavonoid yang terdapat di dalam kacang kedelai merupakan isoflavon yang berguna untuk system imunitas.

2.    Makanan yang mengandung senyawa terpenoid

Terpenoid sangat berguna bagi tubuh untuk meningkatkan imunitas. Kandungan antioksidan yang tinggi pada golongan ini dapat membantu pencegahan penyakit kardiovaskuler, diabetes, hipertensi serta penyakit degenerative lainnya. tomat, anggur, dan papaya mengandung lycopene (golongan terpenoid).

3.    Sumber makanan yang mengandung multivitamin

Buah-buahan dan sayuran yang mengandung multivitamin yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit. Sumber multivitamin (A,C,E,K) bisa didapatkan pada kiwi, jeruk, nanas, jambu merah, buah merah, buah naga, wortel, sawi putih.

4.    Konsumsi prebiotik

Prebiotik merupakan bakteri baik yang akan berguna untuk melawan serangan dari zat asing yang berbahaya bagi tubuh. Sumber prebiotik misalnya bawang putih dan alpukat.

5.    Bila perlu konsumsi SoMan setiap hari secara rutin

Sozo Formula Manggata 1 atau SoMan adalah produk kesehatan berbahan dasar alam yang menggunakan 39 komposisi seperti 18 macam buah, 12 sayur-sayuran, dan 9 rempah, yang diformulasikan untuk memelihara daya tahan tubuh. SoMan mengandung senyawa berupa fitonutrien yang baik untuk tubuh. Kandungan multivitamin (A,C,E,K), omega (3,6,9), asam amino esensial dan non-esensial, serta mineral. Daya tahan tubuh yang kuat dipercaya dapat menangkal serangan penyakit, virus, bakteri, dan jamur.

Penting bagi masyarakat untuk cerdas dalam memilih produk kesehatan, terutama yang berbentuk sediaan herbal. Untuk itu, tambah dr. Donny, masyarakat harus cerdas dalam memilih produk kesehatan. Misalnya,  aspek keamanan produk dengan memastikan adanya ijin resmi dari BPOM yang berarti bahwa produk tersebut sudah diuji kandungan di laboratorium BPOM dan dinyatakan bebas dari bahan berbahaya dan beracun dan bebas bahan kimia obat (BKO).

Aspek kedua yang tak kalah penting ialah memastikan kehalalan produk dan bahwa produk tersebut dibuat mengacu pada standar produksi yang baik dan benar (Good Manufacturing Production) dari perusahaan yang kredibilitasnya sudah terbukti. Pertimbangan terakhir yang harus dipikirkan oleh seorang konsumen adalah produk yang kualitasnya sudah teruji di lembaga independen.

“Jangan biarkan kelelahan menurunkan produktivitas. Jika merasakan keluhan kesehatan, segara konsultasikan kedokter. Jangan sepelekan sistem imun yang lemah karena bisa berdampak pada kerugian fisik, psikis, dan ekonomi.” pungkasnya. (Adv)

SoMan

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com