Advertorial

Bijak Menyikapi Gelombang Digitalisasi (1)

Kompas.com - 27/03/2017, 11:30 WIB

Gelombang digitalisasi semakin terasa. Transformasi digital yang lebih besar disebut-sebut bakal muncul, menciptakan peluang baru dan perubahan.

President APJ Enterprise Business Dell EMC David Webster mengatakan, modernisasi bukan lagi hanya perkara mengimbangi perkembangan. Lebih dari itu, modernisasi sudah mengubah cara seseorang dalam memenuhi tujuannya, yakni melalui sebuah perangkat.

Era digital baru telah dimulai, di mana “mobile first” menjadi mantra bagi banyak orang dan pebisnis. “Data dari jaringan perangkat pintar dan sensor akan menciptakan analitik untuk memberi solusi lebih cepat dan lebih responsif,” kata Webster baru-baru ini.

Di era ini, semua aspek bakal berbaur dalam teknologi digital. Hal ini bahkan mampu mempengaruhi sistem sosial dan politik.

Tesla, Airbnb, Uber, dan Netflix misalnya, mereka sudah menciptakan gejolak pada industri yang ada. Menurut PwC, cetak 3D pun mengancam 41 persen kargo udara dan 37 persen pengiriman kargo laut.

Selain itu, ada perusahaan teknologi seperti Google dan Apple yang telah mulai masuk industri keuangan melalui bisnis pembayaran.

Banyak perusahaan mulai mengambil tindakan untuk merespons hal tersebut. Survei IDC menunjukkan, akhir 2017 sebanyak 60 persen dari 1.000 perusahaan besar di Asia Pasifik menjadikan transformasi digital sebagai strategi perusahaan.

Dampaknya, selain muncul pemain pasar baru, harapan pelanggan juga berubah drastis. Kini pelanggan mengharapkan mobile experience atau pengalaman berinteraksi dengan aplikasi mobile yang sempurna.

Economist Intelligence Unit memperkirakan, pada 2019 akan ada 117 pelanggan mobile untuk tiap 100 orang di kawasan tersebut.

Namun, transformasi tidak akan berhasil bila hanya dengan sistem komputasi awan dan aplikasi mobile. Pelakunya akan sangat mudah tersesat dalam timbunan data, sebab tak seorang pun tahu apa yang harus dilakukan dengan data tersebut.

Kisah sukses akan menjadi milik mereka yang mampu menyatukan semua potensi tersebut. Agar dapat berinovasi dengan sukses, Webster punya kiat untuk transformasi digital.

Libatkan karyawan

Karyawan dari generasi muda (milenial) kini sudah melebihi generasi X dan Baby Boomer. Pada 2020, jumlah mereka akan mendominasi setengah pasar tenaga kerja global. Pada 2025, mereka akan mendominasi tiga perempat tenaga kerja di Australia.

Untuk menarik minat generasi pintar ini, perusahaan perlu memberdayakan mereka dengan perangkat kebutuhan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka ingin pengalaman mereka sebagai pelanggan bsia diterapkan dalam pekerjaannya.

Berlanjut ke bagian kedua.

Sumber: Sikapi Gelombang Digitalisasi dengan Bijak ( Bagian 1),smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com