Advertorial

Empat Jembatan Layang di Jateng Bakal Urai Kemacetan Mudik Lebaran 2017

Kompas.com - 29/03/2017, 08:05 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  tahun ini membangun beberapa jembatan layang (overpass) untuk mengatasi kemacetan. Empat di antaranya, yakni Jembatan Layang Dermoleng dan Kretek di Brebes, serta Jembatan Layang Klonengan dan Kesambi di Tegal, Jawa Tengah. Rencananya, empat jembatan tersebut bisa difungsikan pada Lebaran 2017 mendatang.

Jembatan layang tersebut dibangun dengan teknologi yang sama dengan pembuatan Jembatan Layang Antapani, Bandung. Nama teknologi tersebut Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP).

Pemanfaatan teknologi tersebut mampu mempersingkat masa konstruksi jembatan layang, yakni menjadi hanya sekitar enam bulan. Selain itu, biaya pembangunan lebih hemat hingga 70 persen bila dibandingkan dengan teknologi yang konvensional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan teknologi ini bakal terus digunakan, khususnya untuk perlintasan sebidang kereta api.

"Akan dibangun bertahap. Intinya semua perlintasan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan nasional yang ada di kota akan diselesaikan dengan teknologi ini," kata Basuki melalui siaran pers yang diterima Kompas.com.

-

Proyek pembangunan jembatan layang Jawa Tengah sempat ditinjau oleh Dirjen Bina Marga Arie Setiadi, Direktur Pembangunan Jalan Achmad Gani Ghazali Akman, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VII Herry Marzuki, Rabu (15/3/2017) lalu.

Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengaku optimis pembangunan empat overpass itu akan berjalan sesuai jadwal dan dapat dimanfaatkan untuk arus mudik Lebaran tahun ini.

Menurutnya, sejumlah kendala yang dianggap krusial dalam proses pembangunan, seperti pengadaan lahan, pemindahan utilitas listrik PLN , serta palang pintu perlintasan kereta api telah berhasil diatasi.

“Ada dua tempat yang memang alami keterlambatan dari jadwal perencanaan, sebesar tiga persen. Namun saya yakin kita masih bisa mengejarnya,” tutur Arie.

-

Arie mengatakan, khusus untuk Jembatan Layang Dermoleng bisa rampung 100 persen pada saat mudik nanti. Namun Arie mengaku, masih ada kendala pada pembangunan Jembatan Layang Klonengan.

“Satu hal yang menganjal adalah sewa-menyewa lahan kereta api. Namun minggu ini saya akan bertemu dengan Dirjen Kereta Api dan Dirut PT KAI untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kalaupun kami harus menyewa tidak masalah, tetapi mungkin seharusnya tidak menyewa ya karena kan untuk kepentingan masyarakat,” ujar Arie.

Pada sisi kanan dan kiri jalan lokasi pembangunan jembatan, saat ini terdapat saluran air, maka akan dilakukan penanganan agar saluran air tersebut tidak menyebabkan genangan atau rembesan ke area pekerjaan.

Selain itu, untuk mendukung kelancaran proses pembangunan, akan ada pengaturan lalu lintas yang memperhatikan aspek keselamatan bagi pekerja dan masyarakat sekitar. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com