Advertorial

Tingkatkan Minat Baca dengan Gerakan Berbagi Buku untuk Indonesia

Kompas.com - 30/03/2017, 11:23 WIB

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyelenggarakan sebuah aksi sosial dengan tajuk Gerakan Berbagi Buku untuk Indonesia. Kampanyenya sendiri telah berlangsung pada Minggu (26/3/2017) di kawasan carf free day (CFD) yang berlokasi di Jalan MH Thamrin.

Melalui gerakan ini, BCA ingin membuka kesempatan bagi masyarakat yang ingin berperan serta dalam satu dari sekian banyak upaya BCA dalam meningkatkan mutu pendidikan anak-anak Indonesia, yaitu dengan memperluas akses terhadap buku. Kenapa? Sebab, buku diyakini sebagai salah satu alat penunjang belajar.

Untuk turut berpartisipasi, masyarakat bisa mengunjungi situs www.bukuuntukindonesia.com. Melalui fasilitas yang telah disediakan oleh Blibli.com, masyarakat bisa memilih paket donasi yang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 100.000.

Nantinya, dana yang terkumpul akan dikonversi menjadi buku dan disumbangkan ke beberapa daerah di Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi, BCA akan memberikan souvenir eksklusif berupa Kaos Kebaikan kepada setiap penyumbang.

Kehadiran Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono, Direktur BCA Santoso, Duta Baca Indonesia periode 2011-2015 sekaligus presenter Andy F. Noya dan Duta Generasi Muda Indonesia Giring Ganesha, memperkokoh niat BCA bersama-sama dengan masyarakat menggerakan program ini.

Armand mengatakan bahwa pengadaan program ini didasari oleh keterbatasan akses terhadap buku maupun fasilitas ruang baca publik di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya daerah terpencil. Itulah yang menjadi fakor penyebab rendahnya minat baca. 

Berdasarkan penelitian Most Littered Nation in the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca.

United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) juga melakukan penelitian seputar minat baca anak Indonesia. Hasilnya pun cukup mengejutkan, yaitu hanya sebesar 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak bangsa, hanya satu saja yang memiliki minat baca.

“Kami menyadari bahwa untuk dapat meningkatkan kebiasaan membaca di Indonesia, perlu terlebih dahulu menanamkan persepsi, ketertarikan, dan kesadaran generasi muda akan manfaat membaca buku sebagai jendela dunia dan inspirasi kehidupan,” ujar Armand.

Sementara itu, Andy mengatakan bahwa gerakan ini merupakan langkah untuk menghapus buta huruf dan memberantas kebodohan. Menurut Andy, masih banyak anak di Indonesia yang belum mendapatkan akses membaca buku.

Giring pun tidak lupa untuk berbagi pengetahuan umum serta pengalaman pribadi seputar manfaat membaca buku. Vokalis grup band Nidji ini mengaku bahwa dirinya bisa menjadi sukses seperti sekarang ini karena membaca banyak buku.

Ia juga berpendapat bahwa buku merupakan sumber pengetahuan dan inspirasi. Buktinya, kini Giring berhasil menjadi ayah sekaligus suami yang baik, pakar keuangan serta pemain saham, dan juru bicara yang didengar oleh banyak khalayak.

BCA Senantiasa di Sisi Anda.

(Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com