Advertorial

Belajar dari Merek yang Memulai Pemasaran Lewat Komunitas (Bagian 2)

Kompas.com - 31/03/2017, 15:50 WIB

Pertamina merupakan salah satu merek yang memulai komunitisasi atau pemasaran dari komunitas. Head of Marketing Communication Pertamina Dendi T Danianto mengatakan, Pertamina memulai langkah itu dengan ajang Pertamax Motorsport Championship (PMC) 2017.

Menurut Dendi, ajang balap itu memiliki eksposur yang sangat besar karena animo masyarakat terhadap balapan jenis ini sangat besar.

Untuk memperluas dampak programnya, Pertamax Motorsport menggandeng IMI (Ikatan Motor Indonesia) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

“Saat ini bisa dikatakan Pertamax sudah memiliki keawasan merek 99 persen di benak konsumen Indonesia. Pertamax Motorsport pun ditugaskan untuk mewakili kekuatan, ketahanan, dan sebuah produk yang sudah teruji kinerjanya di area ekstrem,” ujar Dendi.

Sementara strategi komunitisasi yang dilakukan Toyota Astra Motor (TAM) agak berbeda. Secara umum, para pengguna mobil Toyota membuat komunitas mereka sendiri. Hampir dari setiap merek mobil Toyota punya komunitas, seperti komunitas ID42NER untuk pengguna Fortuner.

Para pengguna Avanza Veloz punya pun punya komunitas sendiri, yakni Velozity. Pengguna Toyota Rush dan Daihatsu Terios beda lagi komunitasnya. Mereka menamakan diri Teruci. Dalam mengembangkan komunitas itu, sekitar tiga tahun lalu, TAM membuat divisi community development.

“Dari sini, kami senantiasa membangun loyalitas dan membentuk pasukan word of mouth. Hal ini dilakukan seiring perubahan masyarakat yang lebih percaya pada rekomendasi para komunitas. Hasilnya pun positif untuk kami dan juga untuk para anggota TOC,” ujar Head of Community Development TAM Indra Rezkita Lubis.

Toyota mendukung berbagai kegiatan yang digelar para anggota komunitas. Bagi TAM, menjaga kebersamaan komunitas Toyota yang memiliki keragaman menjadi tantangan tersendiri.

TAM terus berkomunikasi dan menjadi wadah yang menaungi berbagai aktivitas para komunitas. TAM turut menyumbang ide-ide kreatif untuk mengaktifkan para komunitas.

Sementara itu, Kompas.com mewadahi komunitas pembacanya dengan membaginya berdasarkan minat, seperti komunitas pembaca otomotif dan pembaca fashion.

Selanjutnya, anggota komunitas ini saling dilibatkan agar terjadi ikatan yang makin erat. Selain itu, Kompas.com berafiliasi dengan komunitas user generated yang sudah lama dibangun, yakni Kompasiana.

Hal ini sekaligus menjadi ruang yang disediakan Kompas bagi pembaca untuk mengekspresikan opini mereka. Selain Kompasiana, ada juga komunitas penulis kolom yang dikelola dengan baik oleh Kompas.com.

Mereka adalah para penulis yang mau berbagi opini untuk pembaca Kompas.com. Komunitas penulis ini dikelola dengan sistem kurasi.

Sumber: Mulailah Lirik Pemasaran Dari Komunitas (2), smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com