Advertorial

Kenapa Anak-anak Tak Dianjurkan Baca Lewat “Gadget”?

Kompas.com - 01/04/2017, 17:00 WIB

Membaca lewat gadget  memang mudah juga praktis. Apalagi, kini tersedia berbagai aplikasi penyedia buku digital (e-book) yang dapat diakses secara gratis. Sayangnya, membaca buku lewat gawai sebenarnya tidak dianjurkan bagi anak-anak. Mengapa demikian?

Orangtua sebaiknya mengajak anaknya untuk membaca buku fisik ketimbang e-book. Sebab, saat membaca e-book  melalui gawai, posisi tubuh anak cenderung membungkuk.

Padahal, anak harus duduk dalam di tempat yang baik dengan posisi yang nyaman. Posisi nyaman itu berarti kondisi tubuh tidak tertekan dan hanya fokus pada buku yang dibaca.

Di samping itu, membaca buku digital berpotensi membuat anak tidak fokus. Saat memegang gawai dan membuka aplikasi membaca buku, anak-anak akan tergoda untuk membuka aplikasi lainnya, misalnya game atau menonton video. Perhatian anak-anak mudah teralihkan, dan akhirnya konsentrasi mereka terpecah.

Buku dalam bentuk fisik dianggap lebih cocok untuk anak karena kaya akan gambar dan warna. Apalagi, setiap lembar kertasnya dapat disentuh. Hal tersebut penting, itu sebabnya banyak buku yang memiliki tekstur dan bentuk tertentu untuk melatih kemampuan motorik dan indera peraba anak.

Orangtua perlu membiasakan anaknya membaca buku sejak kecil untuk melatih panca indera mereka. Lebih dari itu, dengan membaca pengetahuan anak semakin luas, imajinasi terasah, plus mereka bisa belajar memfokuskan perhatian terhadap suatu hal.

Dengan memiliki wawasan luas dan kemampuan yang lebih, self esteem atau rasa memiliki harga diri anak akan lebih tinggi. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com