Advertorial

KA Bandara Adi Soemarmo Mewujudkan Transportasi Antar Moda yang Efisien

Kompas.com - 11/04/2017, 14:35 WIB

Pemerintah terus berusaha mewujudkan integrasi transportasi di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya dengan membangun prasarana transportasi yang terhubung antar satu moda dengan moda lainnya. Salah satu wujud nyata transportasi antar moda efisien yang tak lama lagi dapat dirasakan manfaatnya adalah kereta api Bandara Adi Soemarmo, Jawa Tengah.

Sabtu (8/4/2017) lalu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pencanangan pembangunan perkeretaapian akses Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo. Pembangunan jalur kereta bandara sepanjang 13,5 kilometer tersebut akan menghubungkan Stasiun Solo Balapan di kota Solo dengan Bandara Adi Soemarmo yang terletak di kabupaten Boyolali.

Dengan menggunakan kereta bandara, nantinya  jarak tempuh dari kota Solo dengan titik pemberangkatan Stasiun Solo Balapan ke Bandara Adi Sumarmo hanya sekitar 15 menit saja. Sementara jika berkendara dengan mobil akan memakan waktu lebih dari 30 menit.

Kereta api Bandara Adi Soemarmo juga akan terhubung hingga ke Stasiun Yogyakarta.  Waktu tempuhnya hanya sekitar 1 jam 11 menit dengan rute Stasiun Yogyakarta - Stasiun Maguwoharjo - Stasiun Solo Balapan - Bandara Adi Soemarmo yang jarak tempuhnya mencapai 72,7 kilometer. Jika berkendara dengan mobil, durasi perjalanan bisa mencapai 2 jam atau lebih.

"Kehadiran kereta bandara ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan integrasi antar moda angkutan publik dan memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat, dan menciptakan sarana transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan tepat waktu," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa negara harus menyediakan layanan transportasi seefisien mungkin, baik untuk angkutan darat, laut, maupun udara. Pengembangan layanan transportasi penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing suatu negara.

"Hampir di setiap negara maju, begitu turun dari pesawat di airport, sekali turun lift sudah ada kereta. Ini sambungan antar moda yang akan efisienkan pelayanan masyarakat. Masyarakat diberi pilihan, mau naik taksi ada, bus ada, kereta ada, LRT ada. Inilah pilihan yang harus disediakan negara agar memiliki daya saing," ujar Presiden Joko Widodo.

Untuk itu, Presiden meminta agar pembangunan kereta Bandara Adi Soemarmo segera dimulai agar bisa diselesaikan pada 2018. Terkait pembebasan lahan, Presiden Jokowi memerintahkan pejabat pemerintah daerah untuk menyosialisasikan kepada warga pemilik lahan mengenai manfaat proyek ini bagi masyarakat luas.

"Persoalan pembebasan lahan bukan kendala, karena hanya sedikit kok. Ini ada bupati, wali kota, gubernur yang siap membantu proses pembebasan lahan. Jangan sampai siap-siap nanti di lapangan tidak siap. Awas!" ujar Jokowi.

Pembangunan jalur kereta bandara terdiri dari dua segmen. Segmen pertama dimulai dari Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Solo Balapan Baru sepanjang 3,5 kilometer yang merupakan jalur KA Solo-Gundih yang sudah ada.

Sementara segmen dua, dimulai dari Stasiun Solo Balapan Baru, pada kilometer 104+400, hingga Bandara Adi Sumarmo berupa jalur kereta api baru sepanjang 10 kilometer. Kereta api hanya melayani rute Yogyakarta – Bandara Adi Soemarmo dan tidak berhenti di stasiun lainnya.

Budi Karya berharap, pembangunan jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo tidak akan menemui banyak kendala, sehingga pada akhir 2018 mendatang masyarakat Solo dan sekitarnya sudah dapat menikmati layanan kereta api bandara. 

“Kereta bandara ini nanti headway-nya sekitar 30 menit. Tapi akan terus kita tingkatkan menjadi 15 menit, hingga 5 menit headway-nya,” kata Budi.

Dirjen Perkeretapian Prasetyo Boeditjahjono menyatakan tarif kereta api tidak boleh mahal. Rencananya, pemerintah akan memberikan subsidi agar tarif bisa lebih terjangkau oleh masyarakat. 

- -

Airport City

Menurut Budi Karya, kereta Bandara Adi Soemarmo juga menjadi bagian penting dari rencana pembangunan bandara tersebut sebagai Airport City. Ia menambahkan, Bandara Adi Soemarmo nantinya akan menjadi salah satu hub di Pulau Jawa untuk membagi beban yang ada di Bandara Soekarno Hatta yang selama ini menjadi satu-satunya hub di pulau Jawa.

"Dari Solo, penerbangan bisa langsung ke kota-kota besar lainnya, seperti Ambon, Palangkaraya, atau Manado. Ini juga bisa secara intensif digunakan untuk penerbangan umroh," ujarnya.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan akan melakukan perluasan terminal penumpang Bandara Adi Soemarmo dari yang saat ini luasnya 13.000 meter persegi menjadi dua kali lipatnya, yaitu 26.000 meter persegi.

Selain itu, Kemenhub juga akan memperpanjang runway menjadi 3000 meter agar bisa digunakan untuk pesawat berbadan besar (wide body),  seperti Airbus 330, Boeing 777, atau bahkan pesawat sebesar Airbus 370.

(Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com