Membutuhkan Inovasi Teknologi, Bank Turut Kembangkan Ekosistem untuk "Startup"

Menyadari kebutuhan akan inovasi teknologi perusahaan perbankan terus berusaha untuk turut ambil peran dalam mengembangkan ekosistem bagi perusahaan rintisan atau startup. Caranya dengan pembiayaan dan menyediakan akses modal ke nasabah.

Cara inilah yang juga ditempuh oleh BCA, sebagai bank yang berorientasi pada inovasi. BCA saat ini sudah mendirikan anak usaha modal ventura bernama PT Central Capital Ventura (CCV). Anak usaha ini bertugas mengembangkan ekosistem, khususnya dalam layanan keuangan.

Hingga saat ini, CCV sudah mendapat setoran modal Rp 200 miliar dari BCA dan BCA Finance sebagai modal awal. Penyertaan modal perusahaan ventura BCA ini sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat OJK No S-208/PB.33/2016 tanggal 27 Desember 2016.

CCV tidak hanya membidik perusahaan rintisan lokal, tetapi juga yang berskala internasional. Namun, pembiayaan hanya terbatas untuk perusahaan rintisan dengan lini bisnis di lingkup layanan keuangan.

"Mereka akan membantu perusahaan rintisan yang kekurangan modal. Tidak hanya itu, CCV juga akan membantu investor yang punya modal untuk menjadi lahan investasi," ujar Armand W. Hartono, Wakil Presiden Direktur BCA.  

Menurut Armand, meski banyak faktor yang mempengaruhi, perusahaan rintisan bisa berkembang jika memiliki dana yang cukup. Untuk dapat menjalin kemitraan dengan CCV, investor harus bertemu dengan tim CCV terlebih dahulu.

Tim CCV kemudian akan melakukan penilaian pada investor dan perusahaan rintisan. Mulai dari skala bisnis hingga kemampuan keuangannya. Jika lolos seleksi, CCV akan memberi bantuan dana seperempat dari kebutuhan modal.

"Mengingat di era digital ini perusahaan fintech memiliki potensi yang besar untuk tumbuh dan berkembang, maka diharapkan CCV dapat menjadi perusahaan ventura yang berkembang dan memiliki bisnis yang prospektif," kata Armand.