Advertorial

Pria Berhenti Kerja Setelah Menikah, Ya atau Tidak? (Bagian 1)

Kompas.com - 16/04/2017, 09:41 WIB

Pilihan untuk berhenti bekerja dan fokus mengurus rumah tangga setelah menikah seringkali dihadapi oleh para wanita setelah menikah. Misalnya saja seperti yang dialami oleh Deny Yuliansari. Kesulitan mendapat pengasuh untuk buah hati dan keinginan untuk menjaga kehamilan membuat Deny memutuskan merelakan karier profesionalnya.

Wanita yang sudah bekerja selama lima tahun di sebuah perusahaan tersebut memutuskan menjadi freelancer dengan menerima permintaan menulis artikel dan terjemahan Inggris ke Indonesia atau sebaliknya sambil mengurus rumah tangga.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman, sepertinya pemikiran masyarakat pun ikut berubah. Berhenti bekerja setelah menikah saat ini tidak hanya jadi pilihan bagi kaum hawa tetapi juga para pria.

Kemudian muncul pertanyaan. Apakah hal tersebut adil ketika kaum wanita bekerja, sementara para pria menjadi bapak rumah tangga? “Maklum, budaya kita masih melihat laki-laki sebagai kaum pencari nafkah,” ujar perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto.

Sebenarnya tidak juga. Pada saat dihadapkan pada pertanyaan siapa yang harus berhenti bekerja setelah menikah, pertimbangan finansial harusnya menjadi yang utama. Masalah hubungan sosial seperti wanita harus mengalah dari pria sudah tidak boleh lagi berlaku.

Sebagai contoh Victor Buala, pria yang memutuskan berhenti bekerja di umur 43 tahun karena kantornya mengalami krisis. Victor saat itu memilih mundur dengan menerima pesangon tiga kali gaji daripada bekerja dengan bayaran minim.

Keputusan tersebut diambilnya setelah melalui diskusi panjang dengan istri. Pertimbangannya istri memiliki peluang lebih besar dari segi finansial untuk membiayai kehidupan keluarga termasuk biaya sekolah anak. “Ada kesepakatan dengan istri,” ujarnya.

Meski demikian, ia bukan mundur dari pekerjaan tanpa persiapan. Victor menyimpan pesangon yang diterima ditambah tiga kali gaji terakhirnya sebagai dana cadangan. Di sela-sela mengurus anak, ia menawarkan jasa antar kue dan antar jemput anak sekolah.

Perencana Keuangan MoneynLove Planning & Consulting Freddy Pieloor mengatakan, istri maupun suami punya peluang sama mengurus anak dan keluarga di rumah. Cuma, Freddy mengingatkan, keluar dari pekerjaan memang bukan pilihan mudah, butuh diskusi dengan hati tenang.

(Berlanjut ke bagian kedua)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com