Pria Berhenti Kerja Setelah Menikah, Ya atau Tidak? (Bagian 2)

Tidak hanya para wanita yang dapat memilih untuk berhenti bekerja setelah menikah. Para pria juga bisa. Namun sebaiknya keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan dengan matang dan tercipta kesepakatan.

Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto menilai, tidak ada aturan baku siapa yang harus mengundurkan diri dari pekerjaan, suami atau istri.

“Disepakati bersama. Yang jelas harus mempertimbangkan semua kebutuhan dan kepentingan keluarga. Setelah diputuskan, harus siap dan yakin menjalankan semua konsekuensi, baik secara sosial, finansial, maupun konsekuensi lainnya,” katanya.

Jika salah satu dari pasangan, baik istri atau suami memilih berhenti kerja sebenarnya ada baiknya juga.  Salah satunya harmonisasi keluarga. Asalkan perencanaan keuangannya matang.

Menurut Eko Endarto penting untuk menghitung pengeluaran bulanan rumah tangga sebelum salah satu memutuskan berhenti kerja. Baik suami ataupun istri. Miliki dulu dana simpanan. Jangan sampai ketika sudah mengundurkan diri, arus kas malah jadi minus karena ketika salah satu mengundurkan diri penghasilan bulanan keluarga jadi berkurang.

Pasangan juga harus melakukan penyesuaian biaya hidup. “Sesuaikan pengeluaran dengan pemasukan,” tegas Eko.

Sementara Perencana Keuangan MoneynLove Planning & Consulting Freddy Pieloor mengatakan idealnya pasangan sudah punya simpanan dengan nominal dua tahun gaji atau yang dapat memenuhi enam kali pengeluaran baru setelah salah satu berhenti kerja. Setelah dua tahun diharapkan juga pihak yang berhenti kerja punya inspirasi kerja sambilan.

Sebaiknya sebelum berhenti kerja pasangan sudah punya rumah sendiri. Memiliki aset sebelum kehilangan sebagian potensi penghasilan, tentu akan lebih bagus. Bila dalam kondisi sedang mengansur rumah, pastikan yang bertahan bekerja mampu memenuhi kebutuhan bulanan dan membayar cicilan bulanan.