Advertorial

Ilmu Perbendaharaan Tak Hanya Dibutuhkan oleh Bank, tetapi Juga Para Pelaku Bisnis

Kompas.com - 18/04/2017, 10:44 WIB

Ilmu perbendaharaan atau treasury sangat identik dengan dunia perbankan. Ilmu di bidang keuangan ini ternyata harus dipelajari dari orang-orang yang memang langsung berkecimpung di bidang tersebut.

Dengan memahami ilmu perbendaharaan, seorang pengusaha bisa mendistribusikan dana yang ia miliki untuk bisnisnya dengan tepat. Bila tidak, katanya, bisnis akan mengalami kesulitan ke depannya.

Bagi bank, perbendaharaan pun memiliki peran yang sangat penting. “Di bank sendiri perbendaharaan berfungsi layaknya jantung. Ilmu perbendaharaan akan mengatur fungsi keluar masuk dana agar seimbang,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja.

Berdasarkan fungsi yang penting tersebut, Jahja menilai bahwa ilmu ini perlu dipelajari oleh pelaku bisnis atau orang pada umumnya. Oleh sebab itu, untuk membuka akses yang lebih luas untuk pembelajaran ilmu perbendaharaan, BCA bekerja sama ACI The Financial Markets Association of Indonesia (ACI FMA Indonesia) untuk pengadaan dan pembuatan modul E-Learning Produk Treasury.

Dalam pembelajaran secara elektronik tersebut, terdapat modul untuk Foreign Exchange, Money Market, Fixed Income, Derivative Product, Regulasi dan Code of Conduct. Tujuan pengadaan modul-modul tersebut adalah menciptakan praktisi yang lebih profesional di sektor pasar keuangan.

“Melalui e-learning ini, kami ingin memberi pengetahuan yang merata pada masyarakat. Apalagi, penggunaan ponsel pintar semakin marak, kami pun menggunakan gawai  yang sudah ada ini untuk menjadi alat pembelajaraan,” katanya.

Presiden ACI FMA Indonesia Branko Windoe mengaku, semua materi dalam modul berasal dari BCA. “BCA yang menyediakan modul kemudian sedikit kami modifikasi tampilannya agar menarik,” ujarnya.

Senada dengan Jahja, Branko juga mengatakan bahwa e-learning ini menjadi salah satu upaya untuk membuka akses pembelajaraan ilmu perbendahaan lebih luas lagi untuk masyarakat.

“Akses ke modul ini nantinya akan berbayar bagi pengguna umum dengan harga sangat terjangkau,” kata Branko. Sedangkan untuk anggota ACI FMA Indonesia yang saat ini sudah mencapai lebih dari 60 bank adalah gratis.

“Kalaupun bayar, nanti dengan biaya paling rendah,” katanya. Branko mengatakan, modul yang ada juga akan diperbarui tiap tahun seiring munculnya produk baru. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com