Advertorial

Coba Trik Ini Agar Gaji Tidak Menguap Tiap Bulan (Bagian 2)

Kompas.com - 19/04/2017, 15:00 WIB

Aturan dalam amplop pada bagian pertama tidaklah kaku dan masih bisa bersifat fleksibel. Oleh sebab itu, Anda masih dapat berinvestasi dengan cara yang lain.

Terlebih lagi banyak teori investasi menyebutkan bahwa 30 persen gaji atau bonus bisa dimanfaatkan untuk investasi kalau ingin aman. Bagi yang bernyali besar, investasi bisa menjadi tantangan yang menyenangkan.

Mari sedikit membuat perhitungan di atas kertas. Jika gaji Anda Rp 10 juta., artinya, ada Rp 3 juta untuk investasi. Separuh dana investasu sebesar Rp 1,5 juta ditempatkan di reksa dana, sisanya deposito.

Sedikit catatan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksa dana lebih sering dianjurkan untuk dijadikan instrumen investasi. Sebab, selain cara investasinya cukup mudah, imbal hasilnya pun lebih menjanjikan ketimbang instrumen lain, termasuk deposito.

Meski demikian, pilihan instrumen tetap kembali pada investor. Sebagai pemilik dana, investor harus memahami risiko atas pilihannya.

Prinsipnya, investasi sebaiknya diperlakukan seperti nasihat lawas soal telur dan keranjang. Dalam investasi, jangan pernah menempatkan semua telur dalam satu keranjang yang sama.

Upaya ini untuk menghindari risiko saat berinvestasi. Agar prinsip kehati-hatian tetap terjaga, ada tiga hal yang harus diperhatikan soal prinsip kehati-hatian.

Pertama, pilih reksa dana sesuai kebutuhan investasi. Investor sendiri yang paling paham apakah ingin untung dalam jangka pendek, menengah, atau panjang.

Kedua, selalu cek tingkat kepercayaan khalayak terhadap perusahaan yang dipercaya mampu mengembangkan dana investor. Cara termudah melakukannya adalah dengan mengecek apakah perusahaan incaran investasi mempunyai izin resmi dari regulator setempat.

Ketiga, mulai dengan batas minimal investasi. Khusus bagi pemula, cara ini berguna untuk membiasakan diri siap menerima risiko investasi bila tak sesuai harapan.

Meski kerap disarankan sebagai langkah awal memulai investasi, reksa dana tetap butuh kesabaran dan kemauan untuk terus menambah pengetahuan para investor, agar imbal hasil besar bukan sekadar angan-angan.

Oleh sebab itu, referensi yang berbobot sekaligus mudah diakses‎ menjadi salah satu kunci pendorong keberhasilan investasi. Sudah siap memilih investasi yang tepat bagi Anda? (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com