Advertorial

Bisnis Bioskop Mini Kini Mulai Diminati

Kompas.com - 22/04/2017, 08:57 WIB

Belakangan ini, bisnis hiburan yang satu ini mulai dilirik banyak orang. Bagaimana tidak, bioskop mini sendiri sudah memiliki penggemarnya yang ingin mencari hiburan berbeda.

Jika bioskop pada umumnya menayangkan film baru dan mainstream, di bioskop mini para pelanggan dapat menonton film-film indie atau yang tidak pernah tayang di bioskop umum.

Salah satu pengusaha bioskop alternatif adalah Eugene Panji di Jakarta. Ia mendirikan usaha bioskop dengan nama Paviliun 28, pada 2014, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Eugene mengaku, mendapat ide membuka bisnis ini dari keluhan berbagai rekan akan film lokal yang jarang tampil di bioskop besar.

Ia pun menceritakan untuk membuka Paviliun 28 tidaklah mudah. Hal ini disebabkan semua peralatan harus disiapkan, seperti sound system, alat screening, dan lain sebagainya.

Dalam sehari, sekitar 150-200 penonton datang ke Paviliun 28. Kebanyakan penonton kalangan mahasiswa, pelajar dan pegawai kantor.

Bahkan, ada beberapa instansi dan perusahaan, seperti Google, Samsung, dan Garuda kerap memesan mini bioskopnya untuk agenda tertentu. Omzet yang diperoleh pun tergantung event dan program yang dikeluarkan. Eugene memperkirakan capaian omzet antara Rp 8 juta sampai Rp 20 juta per hari.

Tak Paviliun 28 saja, ada juga Radiant Cinema yang berlokasi di Ciputat, Tangerang. Pemiliknya Panji Mukadis.

Ia mengaku tak takut bersaing meski sudah banyak pemain bioskop lainnya. Sebab, setiap bioskop punya market masing-masing. Target pasar ini tentunya berkaitan dengan film-film yang diputar di Radiant Cinema.

Menurutnya, film yang ditampilkan Radiant Cinema kebanyakan tidak diputar di bioskop mainstream, tapi tetap memiliki value lebih yang bisa dibagikan kepada penonton.

"Kami ke depan juga akan berusaha hadirkan film alternatif dari negara lain," jelas Panji seperti diulas Kontan. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com