kabar mpr

Ahmad Basarah: Kaum Muda Menghadapi Tantangan yang Kompleks

Kompas.com - 28/04/2017, 18:27 WIB

Jakarta.  Lima lembaga yakni Komisi Kepemudaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Jaringan GUSDURian, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika (ANBTI), Biro Pemuda dan Remaja Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DPN PERADAH) menggelar Temu Kebangsaan Orang Muda ke II pada 28-30 April 2017 di Jakarta dan Bogor.

Hadir sebagai Keynote Speech dalam acara Pembukaan Temu Kebangsaan adalah Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin dengan narasumber Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Ahmad Basarah dan  penulis buku Negara Paripurna, Yudi Latif.

Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Ahmad Basarah dalam paparannya mengatakan “hari ini kaum muda menghadapi tantangan yang kompleks dari masa-masa sebelumnya. Indonesia sedang menjadi eksperimen ideologi transnasional. Di satu sisi, ada bahaya radikalisme agama yang kerap menawarkan kekerasan. Sementara disisi yang lain, ada bahaya liberalisme/individualisme yang menawarkan kebebasan tanpa batas”.

Basarah yang juga merupakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan MPR RI melanjutkan “ideologi transnasional tersebut sama-sama memakai alat teknologi komunikasi dan  informasi sebagai media propaganda. Sehingga oleh karena itu, sebagai agen perubahan, kaum muda tidak boleh diam. Kaum muda harus segera sadar diri, menjadikan serta ikut mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila sebagai benteng dari ancaman radikalisme agama juga ancaman liberalisme/individualisme. Juga tak kalah penting, ujar Basarah, organisasi pemuda perlu menjalin kerjasama dengan partai politik. Karena partai politiklah yang menentukan kebijakan negara. Sehingga kita harus terus mengingatkan peran dan tanggungjawab kebangsaan partai politik" tutupnya.

Sementara itu, Yudi Latif dalam paparannya mengatakan “hanya Pancasila yang mampu menyatukan kepingan-kepingan yang terserak menjadi kekuatan bersama demi tegaknya NKRI" tegasnya.

Temu kebangsaan kaum muda ini dirancang untuk membangun perspektif bersama atas berbagai masalah bangsa sekaligus menyusun rumusan kerja kolektif diantara kaum muda penggerak perubahan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com