Advertorial

Tek Po: Tak Ada Uang Akal Jalan, Banyak Uang Akal Hilang

Kompas.com - 02/05/2017, 12:01 WIB

Dimulai dari menyadap karet di kebun, jualan sayur, bahkan jadi tukang ojek, sekarang Tek Po, atau yang lebih dikenal dengan nama Abi sudah menjadi salah satu pengusaha sukses di Batam. Beragam bisnisnya menjadi penyangga sektor pariwisata di Batam, mulai dari travel, restoran, hotel.

Namun Kesuksesan yang diraih Abi tak membuatnya jumawa. Ia mengaku kerap membantu banyak orang untuk memulai berbisnis. Ia juga sering memberikan tempat dan modal kepada orang untuk menjalankan usaha.

 Menurut nya, kebanyakan orang yang dibantu ini adalah mereka yang gagal dalam usaha yang telah dijalani sebelumnya.

“Kalau sudah untung mereka memiliki kewajiban untuk membagi ke saya. Saya percaya mereka bisa bangkit karena ada pepatah ‘tak ada uang akal jalan, banyak uang akal hilang’. Sehingga usaha mereka akan sukses karena akal mereka akan brilian akibat ‘keterbatasan’ uangnya," ungkap dia.

Suami dari  Hariah ini juga memberikan tempat jualan gratis kepada 20 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini dilakukannya hanya untuk bisa membantu semakin banyak orang.

Oleh karena itu, Abi tidak pernah memikirkan keuntungan dalam berbisnis. Ia mengaku sudah senang selama bisa membayar gaji karyawan dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang.

”Kalau banyak orang senang saya sudah merasa seperti di surga,” ungkapnya.

Selain tekun, ulet dan jeli dalam menjalankan usahanya, Abi juga mengaku mendapatkan sokongan dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dalam mengembangkan bisnisnya, mulai dari kredit investasi hingga kredit modal kerja.

Abi merupakan nasabah yang loyal. Ia telah menjadi nasabah BCA sejak bank ini mulai merambah Batam, sekitar tahun 1989.

“Namun yang mengurus keuangan di BCA adalah adik saya. Saya lebih banyak di tempat usaha demi mengembangkan bisnis,” ungkapnya.

Siapkan Sang Putra untuk Regenerasi

Beragam usaha yang ditekuni Abi kini mulai diserahkan kepada anak-anaknya untuk dikelola sebagai bentuk regenerasi. Ayah tiga orang anak ini telah menyiapkan anak-anaknya untuk memegang tampuk kepemimpinannya.

Ia meminta David Gunawan, anak pertamanya untuk menjalankan bisnis hotel

David mengaku tak mudah mendapatkan kepercayaan dari ayahnya. Untuk bisa mengelola bisnis hotel, David mengaku digembleng terlebih dahulu. Awalnya, David hanya diminta ayahnya untuk mengelola toko swalayan yang memiliki keuntungan kecil.

“Ayah ingin lihat bagaimana saya mengelola bisnis dengan keuntungan kecil. Kalau bisnis itu tetap berjalan maka saya sudah bisa mengelola bisnis dengan skala besar. Ayah sering menanamkan filosofi ke saya agar saya bekerja keras,” ungkapnya.

Menurut David, ayahnya ingin agar David merasakan kesusahan yang dirasakan dan belajar dari bisnis yang lebih kecil. Hal ini akan membuat mental David lebih terasah dan lebih memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah.

Tak hanya itu, David juga akan tidak dengan mudah menyerah dalam menghadasi persoalan. David percaya dalam membangun bisnis harus dilakukan secara teamwork agar bisa menciptakan hasil yang memuaskan. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com