kabar ketenagakerjaan

Menaker Ajak Pengusaha Wanita Dukung Program Desa Produktif

Kompas.com - 04/05/2017, 12:02 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri melakukan audiensi dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (3/5/2017) lalu.

Pada kesempatan tersebut Menaker Hanif mengajak kalangan pengusaha wanita untuk ikut mendukung Program Desa Produktif dengan mengembangkan pelatihan wirausaha produktif di desa-desa seluruh Indonesia.

Selain mengembangkan pelatihan wirausaha ia juga berharap para pengusaha wanita dapat mendukung program pemagangan nasional di perusahaan-perusahaan swasta dan pelatihan vokasional yang melibatkan Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah pusat maupun daerah.

“Pemberdayaan perekonomian di pedesaan diharapkan dapat dipercepat dengan melibatkan kalangan pengusaha wanita. Pengembangan pelatihan wirausaha produktif bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hanif.

Pemerintah, kata Hanif, terus mendorong perkembangan wirausaha karena memiliki nilai strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka kesempatan kerja baru, dan menopang perekonomian negara.

Untuk membantu percepatan pengembangan wirausaha, Hanif juga akan menawarkan kerja sama lintas kementerian dan lembaga, pihak swasta, masyarakat umum, dan lulusan pendidikan  agar dapat menggelar pelatihan keterampilan kerja wirausaha berbasis kompetensi. Lagi-lagi dengan memanfaatkan BLK.

Berdasarkan data Kemenaker saat ini tersedia 281 BLK. Sebanyak 19 BLK dimiliki oleh pemerintah pusat, sementara 262 sisanya dimiliki oleh Pemda provinsi, kabupaten, dan kota. Tidak hanya sebagai sarana untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia sehingga dapat kompetitif di pasar tenaga kerja, BLK juga diharapkan dapat difungsikan secara maksimal untuk pelatihan-pelatihan calon wirausaha.

Hanif mengatakan pemerintah pun akan memberikan bantuan pembinaan manajemen usaha, aspek legal, akses CSR, pengembangan jejaring, dan kemitraan usaha serta sarana pendukung pemberdayaan wirausaha. Semuanya disesuaikan dengan minat, bakat, dan potensi daerah yang diutamakan.

“Kita berharap semua jenis pelatihan yang dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta juga lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas wirausaha di Indonesia,” kata Hanif.

Di samping pelatihan dan program pendampingan, calon wirausaha juga dapat dikembangkan dengan mensinergikan program-program lain. Misalnya saja seperti pemberian sarana usaha sebagai stimulasi bagi wirausaha pemula, peningkatan kelembagaan usaha, akses permodalan dan pemasaran, serta penyediaan jaminan sosial.

Ketua IWAPI, Nita Yudi mengungkapkan perlu kerjasama antar stakeholder ketenagakerjaan untuk menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan yang ada. Nita optimis kebersamaan  pengusaha, pekerja dan pemerintah mendapatkan win-win solution berbagai permasalahan ketenagakerjaan.

“IWAPI juga siap untuk terus berusaha bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjuaan dalam mensukseskan pengembangan SDM melalui program pemagangan dan pelatihan vokasi. Mudah-mudahan apa yang diharapkan dunia usaha ada kesesuaian dengan keahlian pekerja," kata Nita. 

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com