Pesan Menaker Kepada Santri agar Siap Hadapi Persaingan Kerja

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri memberi saran kepada santri untuk siap menghadapi persaingan kerja usai lulus dari pesantren.

“Modal memangkan persaingan adalah karakter yang kuat serta berpikir kreatif dan inovatif,” katanya saat berceramah di acara akhirussanah (tutup tahun) dan temu alumni Pesantren Alfadlu Walfadhilah, Kendal, Jawa Tengah, Kamis, (4/5/2017).

Menurut Hanif, modal kuat untuk memenangkan persaingan adalah metode pendidikan pesantren dengan budaya disiplin, kerja keras, menghormati yang lain, pikiran terbuka, kejujuran, dan karakter yang kuat.

Namun, ia menambahkan, modal kuat itu harus dipadukan dengan keahlian kerja di bidang tertentu, serta kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif.

“Dan pemerintah terus melakukan upaya penguasaan keahlian pada tiap angkatan kerja, termasuk para santri,” tutur Hanif.

Upaya tersebut dijalankan pemerintah dengan program pelatihan kewirausahaan kepada santri. Selain itu, pemerintah juga memberi bantuan peralatan yang mendukung vokasi di pesantren.

Sejalan dengan itu, pengasuh Pesantren Alfadlu Walfadhilah, KH. Alamudin Dimyati mengatakan pesantrennya tahun ini akan membangun Balai Latihan Kerja khusus otomotif.

“Pelatihan untuk santri ini bekerja sama dengan Kemenaker,” ujarnya.

Menteri yang dulu juga mengenyam pendidikan pesantren tersebut, mendorong para santri agar bisa mengemas dakwah dan pendidikan dalam bentuk yang kreatif, sehingga menarik minat masyarakat.

Hal ini bertujuan untuk mengasah kreativitas dan kemampuan berinovasi, serta untuk meningkatkan antusiasme anak muda dan kelas menengah perkotaan yang sedang semangat belajar agama.

Hanif menuturkan, program pelatihan keterampilan dan kewirausahaan santri ini adalah bagian dari program pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.