Advertorial

Bersama 100 Tokoh Global dan Lokal, Resonation 2017 Dukung Wanita Indonesia Lewat Konferensi yang Menginspirasi

Kompas.com - 05/05/2017, 11:10 WIB

RESONATION untuk pertama kalinya diselenggarakan di The Kasablanka Hall, Jakarta, Sabtu, 29 April 2017 lalu. RESONATION adalah sebuah konferensi yang akan mendorong dan menginspirasi perempuan di Indonesia untuk merefleksikan dan menghadapi hal-hal yang menghalangi untuk mencapai impian mereka.

Nina Moran, Founder Resonation dan Co-Founder of Aprilis Co, telah aktif mengamati dan

mendengar isu kepemimpinan perempuan dan budaya Indonesia, di kalangan generasi muda dan perempuan.

Sebuah riset menunjukan proporsi kepemimpinan perempuan di perusahaan Indonesia hanya

mencapai 20 persen pada tahun 2015. Angka tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan bila dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 41 persen.

Untuk itu, melalui RESONATION, Nina ingin memotivasi generasi muda dan perempuan Indonesia untuk menggapai mimpi mereka, dalam hal karier maupun hubungan dengan keluarga dan pasangan.

“Saya seringkali bermimpi untuk menciptakan suatu acara yang dapat mendorong generasi muda dan

wanita di Indonesia. Namun, saya tidak pernah memiliki keberanian untuk mewujudkannya. Akhirnya saya

memilih untuk percaya bahwa pasti ada kebaikan dari setiap orang dan saya percaya bahwa di dalam hati

kita terdapat keinginan yang mendalam untuk membantu satu sama lain,” kata Nina.

“Melalui RESONATION, kami berharap dapat mendorong perempuan untuk bermimpi besar. Jajaran pembicara dan fasilitator yang menginspirasi hadir untuk berbagi cerita mengenai perjalanan mereka. Lebih lanjut, dalam

acara ini, kita bersama-sama saling mendukung mencapai impian untuk menjadi kenyataan,” tambah Nina.

Dengan tema “What’s Stopping You”, para peserta akan belajar dari pembicara-pembicara utama bagaimana mereka menghadapi segala ketakutan dan hal-hal yang menghentikan mereka untuk mencapai impian.

RESONATION 2017 akan membawa sejumlah pembicara yang menginspirasi, yakni Sophia Amoruso (Founder Girl Boss), Stephanie Kurlow (First Hijabi Ballerina), Johan Ekengård (Development Engineer Swedish Dads), Clair Deevy (Head of Economic Growth Initiatives APAC, Facebook), Angkie Yudistia (Founder Thisable), Henry Manampiring (Penulis The Alpha Girl's Guide) , Ashraf Sinclair (Aktor) dan Nina Moran (Co Founder Resonance).

SOPHIA AMORUSO, Founder Girlboss

Seorang pengusaha dan ikon fashion dengan perjalanan hidupnya yang menginspirasi dalam membangun

sebuah brand. Ia menerbitkan buku #GIRLBOSS pada tahun 2015 yang juga menjadi best-seller selama 18

minggu di New York Times.

#GIRLBOSS menceritakan bagaimana Amoruso membangun bisnisnya dari awal. Amoruso pun bekerja sama dengan Charlize Theron untuk memproduksi sebuah acara komedi di Netflix, Girlboss yang akan diluncurkan pada bulan April 2017.

Lebih lanjut, pada bulan Maret 2017, Girlboss Rally mengumpulkan 500 wanita untuk saling berbagi cerita mengenai perjalanan mereka.

Amaruso telah melalui berbagai tantangan dalam perjalanan hidupnya. Dalam waktu tiga minggu,

bisnisnya yang bernama Nasty Gal bangkrut, begitu pula dengan pernikahannya. Dalam Resonation 2017,

kita akan belajar dari Sophia Amaruso untuk kembali bangkit dari tantangan atau kegagalan yang kita

temui dalam perjalanan kita mencapai sebuah impian.

STEPHANIE KURLOW, balerina muslim berhijab pertama di dunia

Gadis berumur 14 tahun yang bertalenta dengan kepribadian yang menarik ini berasal dari Sydney,

Australia. Stephanie mengawali karirnya dalam industri menari sejak umur dua tahun dan ingin menjadi penari balet pertama yang menggunakan hijab.

Stephanie berhenti menari pada tahun 2010 setelah keluarganya pindah ke agama Islam dan berusaha untuk mencari sekolah yang mengakomodasinya dengan kepercayaannya. Stephanie telah memenangkan berbagai penghargaan termasuk “Most Inspirational Young Star” dan sedang mengerjakan sebuah film pendeknya dengan SBS dan Foundation for Young Australians.

Selanjutnya, dia membuat sebuah kampanye dengan harapan mendapatkan dana untuk membayar kuliah

dalam sekolah balet selama satu tahun. Tapi tujuan utama Stephanie lebih besar lagi, ia ingin membuka

akademi seni yang melayani anak-anak dan remaja dari berbagai agama, ras dan latar belakang.

Dia ingin menginspirasi dunia dan generasi muda untuk percaya pada diri mereka sendiri dan mengejar impian mereka. Dalam acara ini, bersama Stephanie Kurlow, Anda akan belajar bagaimana menghadapi hambatan-hambatan baik dari eksternal ataupun internal untuk mencapai impian.

JOHAN EKENGÅRD, Development Engineer Swedish Dads

Johan Ekengard adalah Development Engineer asal Swedia. Swedia memiliki salah satu sistem cuti untuk

orangtua yang memungkinkan mereka tinggal di rumah dengan anak mereka selama 480 hari. Hal ini untuk mendorong pria ataupun wanita untuk berbagi waktu cuti yang sama.

Namun, data menunjukkan bahwa hanya empat belas persen dari orangtua memilih untuk berbagi waktu cuti yang sama. Johan adalah salah satu dari Swedish Dad, yang memilih untuk mengambil cutinya dan menggunakan waktunya untuk anak-anak mereka.

Dia memiliki sebuah proyek esai foto untuk menginspirasi para ayah di Swedia guna mempertimbangkan manfaat positif dari sistem ini. Bersama dengan Ashraf Sinclair dan Henry Manampiring, Johan akan berbagi dari perspektif laki-laki di RESONATION 2017.

“Saya berharap RESONATION bisa menjadi sebuah tempat bagi para wanita untuk mendukung,

membantu dan belajar dari satu sama lain. Sebuah tempat di mana kita bisa bersama-sama merayakan

prestasi yang luar biasa sebagai wanita” tutup Nina.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai RESONATION, kunjungi www.resonation.id dan ikuti @resonationid di Instagram.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com