kabar mpr

Ketua MPR Sampaikan Keprihatinan Terhadap Stigma-stigma Pemecah Bangsa

Kompas.com - 09/05/2017, 11:22 WIB

Ketua MPR Zulkifli Hasan hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional Majelis Ulama Indonesia (Rakornas MUI) di Hotel Santika TMII, Senin (8/5/2017). Zulkifli, dalam sambutannya menyatakan keprihatinan akan merebaknya stigma-stigma yang memecah belah bangsa.

Salah satunya adalah stigma yang menyatakan bahwa terpilihnya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai kemenangan Islam radikal. “Kemenangan Pak Anies itu kemenangan Jakarta, kemenangan demokrasi. Bukan kemenangan Islam radikal,” ujarnya dalam kata sambutan. Stigma tersebut, menurut Zulkifli, membuat ke-Bhinnekaan terganggu.

Selain itu, pria yang akrab disapa Bang Zul ini juga menunjukkan keprihatinan akan semakin melemahnya nilai-nilai Pancasila. Jika nilai-nilai Pancasila memudar maka rasa keadilan akan ikut memudar. Hal selanjutnya yang terjadi adalah kesenjangan sosial yang semakin parah.

Saat ini, kata Zulkifli, banyak juga golongan yang menerjemahkan ideologi yang menjadi dasar berbangsa bernegara tersebut dengan cara masing-masing. Sebagian besar menyimpang dari Pancasila yang sebenarnya. “Satu hal yang repot ini, Pancasila saat ini diterjemahkan masing-masing. Ini juga yang membuat stigma-stigma pemecah belah bangsa bermunculan,” kata Zulkifli.

Politikus PAN tersebut kemudian mengutip buku yang dibagikan pada peserta Rakornas yang menyebut empat poin penting Pancasila. Pertama, bahwa Indonesia adalah bangsa yang bertuhan dan menolak paham anti ketuhanan. Kedua, setiap warga negara Indonesia diperkenankan untuk beribadah menurut agama masing-masing dengan leluasa. Ketiga, nasionalisme merupakan janji bangsa, dan keempat, mengutamakan musywarah mufakat.

“Berhentilah mempertentangkan agama, politik, dan NKRI. Selain itu, keragaman adalah kekuatan kita, potensi kita. Oleh karena itu harus saling menghargai. Saya mengapresiasi tegas dan mendukung pembubaran organisasi kemasyarakatan jika memang mereka anti Pancasila. Apapun itu, harus dibubarkan,” katanya.

Pada rakornas tersebut, MUI juga menandatangani kerja sama dengan PT AXA Mandiri untuk program edukasi keuangan syariah yang bertajuk Satu Juta Umat Mandiri. Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari program edukasi asuransi syariah yang berlangsung pada 2016 lalu. Kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani oleh Ketua MUI KH Ma’ruf Amin dan Director of Alternative Channel AXA Mandiri Henky Oktavianus.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com