Kilas daerah

Kuningan, Kelurahan di Semarang yang Jadi Kota Ramah Anak

Kompas.com - 10/05/2017, 08:03 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Setelah didahului hadirnya Kampung Anggrek, Kampung Bandeng dan Kampung Jawi, Kota Semarang kini punya Kampung Ramah Anak. Kampung itu ada di Jalan Tambra, RT 2, RW 9, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara.

Sebelum kampung ini disulap menjadi kampung ramah anak, dulunya kawasan tersebut merupakan area kumuh padat penduduk. Puluhan anak di kampung itu putus sekolah.

Namun, setelah dicanangkannya program kampung tematik Ramah Anak, wilayah dengan luas 14,515 hektar tersebut mulai bersolek dan memperlihatkan diri sebagai kampung yang benar-benar menarik.

Semua berubah total di kampung itu. Pembangunan talud dan saluran, kanstin jalan dicat warna-warni, pot-pot tanaman juga tertata dengan rapi di pinggir jalan, ditambah sarana permainan anak-anak yang sekelilingnya disediakan tempat duduk yang menarik.

Walikota Hendrar Prihadi mengapresiasi perubahan itu saat menyambangi kampung tersebut, Selasa (9/5/2017).

"Anak adalah salah satu aset yang harus kita rawat. Maka, didiklah dan ajari mereka serta penuhilah hak-hak mereka. Jangan sampai kita mengeksploitasi anak secara berlebihan," ujar Walikota yang akrab disapa Hendi ini.

Hendi menjelaskan, alasan didirikan Kampung Ramah Anak karena selama ini belum ada tempat di Kota Semarang yang dapat menampung anak-anak untuk melakukan aktivitas sosial, seperti bermain, belajar, berkumpul dengan teman sebaya, dan lain-lain.

"Gadget membuat anak-anak kerap kehilangan waktu bermain dengan teman sebayanya sehingga diperlukan tempat khusus yang dapat untuk bermain dan berkumpul bersama kedua orangtuanya maupun teman sebaya," ujar Hendi.

Lurah Kuningan Joko Sumarno menambahkan fasilitas penunjang untuk anak-anak yang disediakan itu meliputi taman bermain anak, gedung perpustakaan dengan ratusan koleksi buku bacaan fiksi maupun nonfiksi. Setiap hari Minggu pihaknya juga mengadakan bimbingan belajar dengan pengajar dari karang taruna dan warga sendiri yang berprofresi sebagai guru.

Pada kunjungan tersebut, Walikota Hendi juga menyampaikan program-program pembangunan Pemerintah Kota Semarang. Salah satu yang menjadi unggulan adalah Kredit Wibawa.

"Saya ingin mengajari warga Semarang untuk berbisnis dengan baik dan benar. Kalau dulu dengan sistem hibah, tidak mentes, duitnya muspro ketika ada pengusaha dadakan tidak mau membayar cicilan. Tapi, dengan kredit wibawa ini, cicilan warga lancar, maka pada tahun berikutnya pinjaman bisa dinaikkan," ucap Hendi.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com