Advertorial

Yakin...Beli Mobil Seken yang Bagus Itu Untung-Untungan?

Kompas.com - 10/05/2017, 11:38 WIB

KOMPAS.com – Ada anggapan membeli mobil seken untung-untungan. Maksudnya, kalau dapat unit kendaraan yang bagus dan berkualitas si pembeli disebut beruntung. Sebaliknya, jika tidak, pembelinya dianggap buntung. Apa iya begitu?

Tentu, jawabannya kembali kepada si pembeli. Tapi, untuk benar-benar bisa menghindari dapat kendaraan bobrok, ada baiknya Anda tidak gegabah atau terlalu bernafsu memboyong mobil seken ke rumah.

Simak pengalaman Agung Putro. Seperti ditulis Kompas.com, Selasa(7/3/2017), Agung membeli Honda City 2004 karena tertarik pada pandangan pertama, terutama soal warnanya.

“Tanpa pikir panjang, saya langsung memberikan uang muka. Bahkan saya tak sempat melakukan tes jalan. Hanya dinyalakan saja mesinnya,” ujar Agung.

Sesampainya di rumah, Agung baru memperhatikan dengan saksama dan kaget saat mendapati mobilnya sudah tidak balance lagi. Laju kendaraan tidak seimbang, karena ban sudah diganti dan tak standar lagi.

Lebih dari itu, setelah beberapa hari pemakaian, baru terdeteksi poin minus lain. Seperti transmisi yang berbunyi, kelistrikan kurang normal, dan ada masalah pada sistem pendingin.

Belajar dari kisah Agung, sebaiknya Anda pun jangan terburu-buru memutuskan membeli kendaraan seken. Bila tertarik dengan satu unit mobil, periksa dengan teliti kondisi mobilnya.

Bahkan, bila perlu, ajak saudara atau teman Anda yang mengerti seluk beluk dunia otomotif, khususnya roda empat. Dengan begitu, mereka bisa memberi masukan tentang kendaraan yang ingin Anda beli, apakah masih dalam kondisi bagus atau bermasalah?

Ya, ketika mobil incaran sudah dalam kondisi layak jalan, langkah berikutnya adalah memastikan soal  kelengkapan dan keaslian dokumen kendaraan. Tanpa surat-surat asli, risiko Anda membeli mobil bekas akan sangat merugikan.

“Kalau suratnya tidak sesuai lalu mobil mau dijual lagi, mungkin laku dengan harga cuma 30 persen dari harga beli,” tutur Chief Operating Officer mobil88 Halomoan Fischer kepada Kompas.com, Selasa (21/3/2017).

Terakhir, cek juga historis pemakaian pemilik mobil terdahulu. Langkah ini diperlukan agar kendaraan yang akan dibeli terbebas dari kasus hukum.

Urusan hukum memang perlu diperhatikan. Jangan sampai ketika sedang asyik-asyiknya memakai mobil, Anda dihubungi pihak kepolisian yang memberitahu bahwa kendaraan tersebut terlilit kasus hukum. Bisa jadi, kendaraan itu menjadi barang bukti tindak kejahatan.

Tentu yang menjadi korban si pemilik yang tidak tahu menahu asal-usul kendaraan. Kalau sudah begitu, selain berisiko kehilangan mobil, pemilik juga bisa terseret kasus hukum.

Karena itulah, demi meminimalkan mendapatkan mobil yang cacat hukum, ada baiknya Anda membeli di tempat jual beli mobil yang terpercaya.

Salah satu ciri show room jual beli mobil terpercaya adalah berani memberikan garansi buy-back terhadap unit kendaraan seken yang dijual. Jadi, ke depan, bila mobil yang Anda beli ternyata ada komponen yang cacat bawaan atau terlilit kasus hukum, dealer akan membeli kembali kendaraan tersebut.

Dengan begitu, anggapan membeli mobil bekas adalah untung-untungan tidak selamanya benar. Semua itu kembali lagi ke usaha dan cara Anda dalam mendapatkan kendaraan.

Selamat berburu mobil seken! (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com