kabar mpr

Ketua MPR: Agama, Budaya, dan Negara Saling Melengkapi

Kompas.com - 10/05/2017, 17:35 WIB

Agama, kebudayaan, dan NKRI merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi dan tidak perlu saling dipertentangkan. Hal itulah yang menjadi poin pokok pidato Ketua MPR RI Zulkifli Hasan pada seminar nasional Sinergitas Agama, Budaya, dan Negara: Hubbul Wathon minal Iman.

Seminar tersebut diselenggarakan di Aula Anwar Musadad UIN Sunan Gunung Djati, Bandung (10/5/2017) dan dibuka oleh rektor UIN SGD Prof. Dr. Mahmud, M.Si. 

Hubbul wathon minal iman sendiri memiliki arti: cinta tanah air dan bela negara merupakan bagian dari iman. Ini adalah slogan yang dicetuskan oleh pendiri NU, KH Hasyim Asyari.

"Pada waktu itu Bung Karno meminta KH Hasyim Asyari untuk mengeluarkan fatwa, lalu keluarlah resolusi jihad." jelasnya di depan ratusan civitas academica UIN SGD.

Efeknya tidak main-main, karena seruan takbir adalah seruan yang membangkitkan semangat Bung tomo dan para pejuang kemerdekaan pada saat itu untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari jajahan Belanda. 

Zulkifli menegaskan bahwa Indonesia adalah negara berlandaskan Pancasila, di mana salah satu silanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Orang yang melaksanakan ajaran agama dengan sungguh-sungguh dan menyampaikan ajaran agama dengan baik dan benar merupakan cerminan Pancasilais.

Karena itu, seruan takbir bukanlah sebuah simbol radikalisme, melainkan bagian dari Pancasilaisme. Bukan fanatik atau intoleran. Zulkifli sendiri menyayangkan adanya pandangan yang menganggap orang yang membela agama Islam intoleran dan anti kebhinnekaan.

"Stigma seperti itulah yang bisa memecah belah dan harus diluruskan." tegasnya.

Ia juga mengajak umat islam harus bisa menyampaikan kebenaran agar bisa dipahami oleh semua pihak. Jangan termakan stigma bahwa seruan takbir adalah lambang Islam radikal.

Dalam seminar itu Zulkifli pun mengingatkan para mahasiswa bahwa masa depan bangsa terletak di tangan generasi mereka. Mereka harus mempersiapkan diri sebagai agen perubahan dengan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kewirausahaan.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com