Advertorial

Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan “Millenial”

Kompas.com - 10/05/2017, 18:30 WIB

Survei yang dirilis sebuah firma keuangan di Amerika Serikat baru-baru ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga muda menghabiskan 30 persen dari pendapatan mereka hanya untuk kredit kepemilikan rumah. Sementara tabungan untuk kepentingan masa depan jumlahnya hanya 12 persen dari total pendapatan.

Hasil survei yang respondennya keluarga muda dengan anak berusia maksimal lima tahun ini memang mengejutkan. Kondisi seperti ini juga bisa saja terjadi pada keluarga muda millenial di Indonesia. Agar pengelolaan keuangan lebih matang, ikuti cara ini. 

Proteksi pendapatan

Merasa masih muda dan memiliki banyak waktu untuk bekerja, membuat seseorang menjadi sangat percaya diri. Tak ada perlindungan atas pendapatan mereka. Padahal, tiap rumah tangga, setidaknya memiliki dana darurat senilai sepuluh kali lipat pengeluaran bulanan.

Perencana keuangan Matt Cosgriff bahkan menyebutkan, seharusnya pasangan muda punya dana darurat termasuk untuk mencicil rumah. Dana darurat juga diperlukan untuk semua cicilan dan utang lain, termasuk dana pendidikan anak. 

Miliki gambaran masa depan anak

Pasangan muda seharusnya juga sudah memiliki gambaran soal masa depan anak. Beberapa perencana keuangan merekomendasikan untuk mulai menyiapkan dana kuliah anak sejak dini. Sayangnya, sebagian besar orang tua masih menempatkan dana pendidikan anak sebagai pos keuangan terakhir.

Lakukan konsultasi dengan ahli

Apa Anda sudah memiliki asuransi jiwa? Kalau sudah, berapa besar premi dan pertanggungannya? Itu harus Anda bandingkan dan pastikan jumlahnya. Anda juga harus memastikan waktu yang panjang itu sejalan utang kepemilikan rumah Anda. Bila sering konsultasi ke ahli keuangan, kondisi kesehatan keuanganakan selalu terukur. Apalagi untuk kepentingan-kepentingan jangka panjang sampai 20-30 tahun mendatang. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com