Advertorial

Ini Alasan yang Buat Anak Muda di Jakarta Sulit Menabung (Bagian 1)

Kompas.com - 12/05/2017, 15:33 WIB

Susah memperbanyak tabungan adalah masalah yang paling umum dihadapi oleh anak-anak muda yang hidup di Jakarta. Memang, Jakarta sebagai salah satu kota metropolitan menawarkan beragam gaya hidup. Mereka yang pandai mengelola keuangan saja bisa kebobolan dari segi finansial. Apalagi yang tidak?

Ada banyak alasan yang membuat kesehatan keuangan anak-anak muda Jakarta kurang sehat. Berikut daftarnya.

1.   Kebiasaan minum kopi mahal

Kafe dan kopi adalah budaya baru yang diadopsi oleh penduduk Jakarta. Terutama mereka yang muda. Lihat saja gerai-gerai kopi premium seperti Starbucks, Coffee Bean and Tea Leaves, dan masih banyak kafe-kafe lainnya. Kebanyakan dipenuhi oleh anak muda yang sedang mengobrol cantik ditemani secangkir kopi.

Harga kopi di kafe-kafe premium Jakarta beragam sekali. Namun jika dirata-rata kebanyakan dimulai dari Rp 30 ribuan. Terjangkau memang, tetapi kalau hampir setiap hari nongkrong di kafe, pengeluaran seminggu bisa mencapai ratusan ribu hanya untuk kopi. Sebaiknya kurangi kebiasaan ini agar ada selisih untuk ditabung.

2.   Kemana-mana naik taksi

Taksi memang menawarkan kenyamanan tersendiri selama perjalanan. Sejuk, tidak perlu menerobos panas dan polusi udara di Jakarta. Selain itu diantar sampai ke tempat tujuan. Namun ongkosnya juga tidak murah. Setidaknya Rp 50 ribu untuk sekali jalan.

Jika sering naik taksi, coba saja hitung pengeluaran untuk ongkos transportasi satu bulan bisa membengkak hingga Rp 1 juta. Oleh karena itu manfaatkan transportasi yang lebih murah. Saat ini bus Transjakarta atau CommuterLine juga sudah lumayan nyaman.

(Berlanjut ke bagian 2)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com