Advertorial

Ini Alasan yang Buat Anak Muda di Jakarta Sulit Menabung (Bagian 2)

Kompas.com - 12/05/2017, 15:41 WIB

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas bagaimana anak-anak muda di Jakarta seringkali kebobolan dalam mengatur keuangan. Akhirnya, tidak ada selisih dari pendapatan yang bisa ditabung.

Sudah disebutkan juga bahwa alasan-alasannya adalah kebiasaan duduk-duduk cantik di kafe sambil minum kopi mahal dan terlalu sering menggunakan taksi sebagai transportasi umum. Namun, itu belum semua. Masih ada lagi alasan-alasan lain. Apa saja?

1.   Jarang olah raga tapi jadi anggota pusat kebugaran

Olah raga di pusat kebugaran adalah bagian dari gaya hidup penduduk Jakarta. Menjadi anggota di pusat kebugaran memang ada untungnya. Pertama, alat olah raganya lengkap, ada pelatih yang bisa mengajari cara-cara olah raga efektif dan benar, dan ada teman berolah raga sehingga lebih bersemangat.

Itulah mengapa harga keanggotaannya cukup mahal. Bisa mencapai jutaan jika pusat kebugaran itu terkenal dan punya cabang di mana-mana. Namun, kebanyakan anak muda hanya semangat di awal saja. Lama-lama keanggotaan sia-sia karena kesibukan semakin padat dan malas berolah raga.

Kalau caranya begitu, lebih baik tidak usah jadi anggota di pusat kebugaran. Pilih olah raga yang lebih ekonomis seperti lari setiap pagi. Sekarang di Jakarta sudah banyak taman kota yang bagus-bagus dan menyediakan fasilitas jogging track memadai.

2.   Senang nonton bioskop

Ada sensasi tersendiri yang bisa dirasakan jika menonton film di bioskop. Apalagi jika filmnya ber-genre horor, suspense, dan thriller. Namun, kebiasaan ini seringkali membuat kantong anak muda Jakarta jebol.

Waktu yang dimiliki untuk menonton di bioskop kebanyakan di akhir pekan. Sementara, harga tiket di akhir pekan biasanya lebih mahal, sekitar Rp 50 ribuan. Belum ditambah cemilan dan minuman yang dibeli untuk menemani selama menonton film. Maka itu, jangan sering-sering ke bioskop

3.   Sering beli minuman kemasan

Udara Jakarta cukup panas. Oleh karena itu rasa haus mudah sekali datang ketika berkegiatan di luar ruangan. Untuk melegakan dahaga anak-anak muda Jakarta  biasanya langsung saja membeli minuman kemasan termasuk air mineral. Minimarket banyak tersedia.

Tanpa disadari kebiasaan ini membuat boros. Memang harga minuman kemasan tidak seberapa tetapi kalau dalam satu hari minum enam kali, lama-lama uang yang dikeluarkan banyak juga bukan? Oleh karena itu biasakan membawa botol berisi air minum dari rumah. Lagipula minuman kemasan yang manis-manis juga tidak baik untuk kesehatan.

Ubah kebiasaan-kebiasaan ini. Barangkali nanti bisa lebih banyak uang yang bisa ditabung. Hidup juga jadi lebih positif karena setiap menjelang akhir bulan tidak stres karena uang bulanan sudah tidak tersisa. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com