Advertorial

Tips Sukses Jalankan Bisnis Kuliner (Bagian 2)

Kompas.com - 12/05/2017, 20:13 WIB

Menjalankan bisnis kuliner memang gampang-gampang susah. Jika salah strategi, bisa jadi Anda akan gulung tikar dalam waktu singkat. Seperti yang telah dibahas pada Tips Sukses Jalankan Bisnis Kuliner (Bagian 1), ada sejumlah tips yang bisa Anda terapkan dalam menjalankan usaha rumah makan atau restoran.

Pilih konsep yang berhubungan keluarga

Mungkin Anda tidak akan menyangka bahwa konsep yang berhubungan dengan keluarga memiliki daya tarik tersendiri. Sebab, nama-nama yang familiar bisa menimbulkan perasaan nostalgia, sehingga pengunjung betah berlama-lama di restoran atau tertarik untuk datang kembali lagi.

Konsep yang dimaksud bisa berupa nama restoran atau menu yang ditawarkan. Contoh sederhana adalah dengan menamai restoran Anda dengan nama nama Kedai Opa Edi atau hidangan andalan dengan nama Sop Buntut si Mbok.

  • Gunakan istilah etnis

Menurut psikolog eksperimental dari Oxford Charles Spence, label etnis di dalam menu mampu menarik perhatian pengunjung. Label etnis bisa berupa nama suku, seperti Jawa atau Sunda. Jika dipadu dengan rasa yang khas dan sempurna, maka bisa dipastikan menu tersebut tentu akan menjadi favorit para pengunjung. 

  • Berikan visual mencolok

Ketika daftar menu tampil dengan desain mencolok, baik itu pada bagian nama maupun ilustrasi, maka akan menarik perhatian para pengunjung. Akan lebih baik lagi jika desain menu disesuaikan dengan  konsep restoran secara keseluruhan. Namun, ide ini mungkin tidak akan bisa diterapkan pada restoran mewah.

  • Sisipkan menu mahal

Cobalah untuk menyisipkan satu hingga dua makanan atau minuman dengan harga lebih mahal dibandingkan menu lainnya. Mungkin pengunjung tidak akan membeli makanan atau minuman tersebut, tetapi mereka akan berpikir ada sesuatu yang lebih murah dan hal itu akan dianggap wajar. Perancang menu William Poundstone mengungkapkan bahwa cara ini merupakan sebuah pancingan.

  • Tawarkan makanan dalam dua ukuran porsi

Strategi ini dikenal dengan bracketing. Pengunjung sendiri tidak tahu secara pasti seberapa besar porsi hidangan berukuran kecil dan besar, tetapi mereka akan berasumsi bahwa harga porsi kecil tentu lebih murah.

  • Penempatan menu

Pola membaca bisa menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan peletakan menu. Hasil riset sebuah lembaga di Korea menyatakan bahwa sepertiga responden cenderung memesan makanan atau minuman pertama yang berhasil menarik perhatian mereka.

Kebanyakan restoran memang menempatkan menu paling laris pada halaman pertama di bagian sisi kanan atas. Alasannya, sisi tersebut merupakan bagian yang pertama kali dilihat oleh pengunjung.

Sumber: Smart Money

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com