Sebelum Berutang Perhatikan Hal-hal Berikut

Selain kerja cerdas, berutang pun juga harus cerdas. Tidak ada yang salah dengan memiliki utang. Namun, sebelum kamu memutuskan berutang, ada beberapa panduan dan langkah yang harus diikuti.

Pertama, pahami rambu-rambunya seperti apa dan berapa lama jangka waktu utang serta bagaimana pembayarannya. Tiga pertanyaan tersebut wajib kamu jawab. Kalau kamu ingin berutang untuk kepentingan produktif, tidak ada halangan bagimu.

Kredit  akan menjadi aset aktif yang bisa menambah penghasilan dan harganya cenderung naik seperti ruko, rumah dan kendaraan untuk bisnis. Namun, kalau utang hanya untuk membeli peralatan konsumsi seperti gawai, pikir ulang.

Perencana Keuangan Ligwina Hartanto menyebut, batas maksimal cicilan utang adalah 30 persen dari total penghasilan. Angka ini dianggap masih sehat untuk mengatur pos anggaran yang lain termasuk investasi.

Selain itu, berutang juga bisa kamu lakukan bila ada keadaan darurat. Suatu saat, mungkin kamu harus membayar biaya besar untuk satu hal mendadak. Misalnya, keluarga yang sakit tanpa jaminan asuransi kesehatan atau mahalnya biaya pendidikan anak.

Banyak hal di luar dugaan bisa membuatmu harus berutang. Kalau kamu punya bisnis, utang bisa membuat arus kas makin sehat. Beberapa anggaran seperti gaji karyawan dan ongkos produksi akan terselesaikan.

Sering kali, utang adalah langkah paling mudah dan efektif menyelamatkan arus kas. Kartu kredit adalah alat yang bisa menunda pembayaran. Namun, bukan berarti semua hal bisa dibayar dengan kartu kredit.

Kalau kamu tidak tahu cara persis menggunakan kartu kredit, maka hal itu bisa menjebak. Disiplin dalam pengelolaan dan pembayaran kartu kredit adalah kuncinya. Bila kamu tahu persis manfaatnya, kartu kredit bisa mendatangkan banyak manfaat.

Beberapa diantaranya adalah tidak perlu membawa uang tunai, adanya program reward point, cicilan tanpa bunga, potongan harga dan cashback di beragam merchant.