0
Kilas daerah

Puskesmas di Banyuwangi Dibikin Bergaya "Rumah Using"

Kompas.com - 16/05/2017, 08:02 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi selesai merenovasi tujuh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puseksmas). Pendekatan yang dilakukan pada renovasi kali ini adalah pemakaian arsitektur khas rumah Suku Using, yaitu masyarakat asli Banyuwangi.

Ketujuh Puskesmas tersebut antara lain Puskesmas Gitik, Gladag, Benculuk, Kedungrejo, Kalibaru Kulon, dan Songgon. Renovasinya meliputi pembenahan ruang rawat jalan, poli gizi, ruang kesehatan ibu dan anak, klinik sanitasi, hingga pojok gizi.

Pada proyek renovasi itu Pemkab Banyuwangi tidak sembarang membangun. Selain untuk peningkatan kualitas pelayanan, kenyamanan ruangan untuk pasien juga dipikirkan.

"Total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 8,5 miliar. Ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Pusat. Bukan hanya soal arsitekturnya, tapi fungsinya dalam memperkuat layanan kesehatan di tingkat primer," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Bagi masyarakat Banyuwangi, lanjut Anas, Puskesmas adalah "penjaga gawang" kesehatan masyarakat, karena fungsinya sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama. Oleh karena itu, ruangannya pun harus fungsional dan bisa mendukung seluruh aktivitas.

"Pendekatan arsitektur khas rumah Suku Using sendiri diambil karena cocok untuk bangunan kesehatan. Kecocokan itu lantaran bangunannya memiliki sirkulasi udara yang bagus," ujar Anas.

Saat ini Pemkab Banyuwangi juga berencana untuk melengkapi sarana puskesmas yang lain di luar bangunan. Rencana itu meliputi pemenuhan tenaga medis, serta alat kesehatan sehingga penanganan penyakit dasar dapat dilayani dengan baik di puskemas.

"Kami ingin agar masyarakat tidak sedikit-sedikit ke rumah sakit, namun cukup ke puskesmas, karena itu puskesmas terus kami lengkapi," jelas Anas.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menambahkan, kinerja puskesmas di Banyuwangi terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyuwangi, persentase surat rujukan yang dikeluarkan oleh puskesmas menuju rumah sakit di Banyuwangi hanya sebesar 5 persen atau lebih kecil 5 persen dari yang diamanatkan oleh Kementerian Kesehatan, yakni sebesar 10 persen.

"Artinya, hampir semua pasien tertangani di puskesmas. Kalaupun dirujuk ke rumah sakit, memang di luar kategori 155 penyakit yang ditangani di puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama," ujar dr Rio, panggilan akrabnya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com