Advertorial

Mencegah Efek Domino Krisis Migas Berkepanjangan

Kompas.com - 16/05/2017, 08:10 WIB

Turunnya harga minyak global berpengaruh besar terhadap produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri. Cadangan migas Indonesia menipis, bahkan diprediksi hanya dapat bertahan sampai 12 tahun ke depan.

Padahal, permintaan terhadap minyak terus meningkat di kala produksinya stagnan. Kondisi ini secara tak langsung mengatakan bahwa Indonesia tengah memasuki masa krisis migas – setidaknya akan bergantung pada pasokan impor.

Efek domino krisis migas bukan hanya berdampak pada sektor energi, tetapi juga pada tersendatnya pertumbuhan ekonomi, turunnya penyerapan angka tenaga kerja, terhambatnya kemajuan pembangunan pembangkit listrik, sampai dampak sosial yang lebih luas di masyarakat.

Efek domino tersebut bisa berkepanjangan bila eksplorasi atau penemuan lapangan migas baru tidak dilakukan secara aktif. Tanpa penemuan sumber migas baru, tentu saja produksi migas akan menyusut.

Untuk menemukan lapangan migas baru diperlukan investasi. Persoalannya, untuk menarik investasi di sektor migas tidak lah mudah. Indonesia harus bisa berkompetisi secara global demi mendapat pendanaan untuk melakukan eksplorasi.

Di samping itu, pemerintah dan masyarakat perlu membuat kondisi industri yang menarik serta menciptakan iklim yang kondusif untuk berinvestasi.

Bantu Indonesia lepas dari krisis migas

Sektor migas memasuki masa krisis, bukan berarti orang Indonesia bersikap pesimis. Tentu persoalan ini masih bisa ditanggulangi.

Pekan ini, para ahli di sektor migas, baik dari dalam maupun dari luar negeri  akan berkumpul, berdiskusi, dan saling bertukar pikiran mencari jalan keluar dari masalah krisis migas di ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition ke-41. Ajang konvensi dan pameran IPA yang menaungi 43 pelaku bisnis migas ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada  17-19 Mei 2017.

Dengan tema “Accelerating Reform to Re-Attract Investment to Meet the Economic Growth Target”, para pemimpin industri, pelaksana dan pengambil kebijakan, pemerintah dan tenaga ahli di industri migas bertemu dan mencari langkah untuk mendorong pertumbuhan industri migas, yang juga berpengaruh terhadap sektor lainnya di Indonesia.

Beberapa hal yang akan dikupas secara mendalam di IPA Convex 2017 di antaranya mengenai bagaimana membangun iklim investasi migas yang positif, menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi industri migas dan industri terkait, serta peran sumber daya manusia dalam industri migas.

Tak hanya melibatkan pemerintah, para ahli, dan pelaku bisnis migas, IPA Convex 2017 juga melibatkan kalangan mahasiswa untuk berpartisipasi. Di ajang ini, mahasiswa bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya melalui berbagai sesi konvensi, ajang kompetisi karya ilmiah teknis maupun di bidang komersial dan bisnis. IPA memberikan ajang harga khusus untuk mahasiswa yang akan mengikuti konvensi.

Mari saling berbagi ilmu untuk menanggulangi krisis migas dalam negeri di IPA Convex 2017. Untuk berpartisipasi, silakan daftarkan diri Anda melalui tautan ini. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://convex.ipa.or.id/.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com