Advertorial

Obligasi Tenor Pendek Dinilai Lebih Menarik Investor

Kompas.com - 19/05/2017, 17:08 WIB

Analis memprediksi Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi dengan tenor pendek akan lebih banyak menarik minat investor. SUN ini dinilai lebih likuid sehingga akan menambah keuntungan bagi investor.

Beben Feri Wibowo, Analis Pasardana, memprediksi obligasi negara seri FR0061, FR0059, FR0074, dan FR0072 sebagai SUN seri acuan akan laris ditransaksikan di pasar sekunder, karena lebih likuid.

Ketertarikan investor terhadap obligasi tersebut juga didorong oleh adanya kewajiban diler surat utang utama untuk mengkuotasi seri-seri SUN benchmark. Beben memprediksi, yield FR0059 bertenor sepuluh tahun akan berada di kisaran 7,4 persen hingga 8,6 persen pada akhir tahun ini.

Pada tahun lalu, merujuk data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), Sukuk Negara Ritel seri SR008 masuk sebagai obligasi paling aktif ditransaksikan. Frekuensi transaksi sukuk ritel ini mencapai 27.695 kali per hari dengan total volume transaksi Rp 82,79 triliun.

Surat utang lain yang ramai diperdagangkan adalah FR0072. Volume transaksi SUN seri tersebut mencapai Rp 221,70 triliun dengan frekuensi 25.393 kali per hari. Selanjutnya ada FR0068 dengan total frekuensi 18.930 kali per hari dan volume Rp 174,01 triliun.

Dikutip dari Kontan, Lili Indarli, Analis IBPA, menjelaskan aktifnya transaksi SR008 dikarenakan surat ini mendekati masa berakhir. “Investor ingin mendapatkan keuntungan tambahan di samping tingginya kupon yang didapat,” ujar Lili. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com