kabar mpr

Setjen MPR RI: Netizen Memiliki Kekuatan Mempertahankan Pancasila dan Kebhinekaan

Kompas.com - 22/05/2017, 10:56 WIB

Ancaman intoleransi, ujaran kebencian di media sosial, serta sejumlah pihak yang mencoba mengganggu keberadaan Pancasila dan semangat Bhinneka Tunggal Ika menuntut masyarakat untuk bersikap lebih hati-hati dan memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman. Sekretaris Jenderal MPR RI Ma`ruf Cahyono menjelaskan betapa pentingnya peran para netizen dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan terhadap masyarakat luas.

"Rekan-rekan netizen adalah instrumen untuk menjembatani MPR dan masyarakat dalam menerjemahkan empat pilar MPR RI secara jernih, tidak bias. Para netizen juga harus memperhatikan sisi idealitas dan realitas supaya bisa memperhatikan suatu peristiwa atau isu secara kontekstual," ujarnya saat memberikan materi kepada para netizen di sebuah hotel di kawasan kota Bandung, Sabtu (20/5) siang.

Menurut Ma`ruf, netizen memiliki kemampuan dalam memaparkan empat pilar MPR RI sesuai dengan konteks pemahaman di suatu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap keberagaman topik menulis yang diminati para netizen bisa menjadi keunggulan tersendiri dalam menerjemahkan empat pilar MPR RI sesuai perkembangan zaman.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberitaan MPR RI Rharas Estining Palupi, yang menyebutkan bahwa netizen memiliki kekuatan ampuh dalam menggiring pemahaman masyarakat. Ia juga berharap minat para netizen bisa dijadikan sarana dalam mempromosikan nilai-nilai dari empat pilar kebangsaan.

"Misalnya travel blogger mempromosikan wisata indonesia, blogger budaya maka mempromosikan budaya kita. MPR ingin merangkul semua pihak. Kita terus mempromosikan dan memviralkan empat pilar lewat netizen, karena mereka bisa mengemasnya secara sederhana dan menarik," ujarnya. 

Di sisi lain, Rharas juga berharap agar netizen bisa memanfaatkan media sosial yang ada untuk melawan berbagai informasi yang tidak benar atau hanya sekadar mengumbar kebencian serta sensasi. Sebab, informasi-informasi semacam itu diyakini mampu memecah belah persatuan. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Humas MPR RI Siti Fauziah menceritakan bahwa kontribusi para netizen, yang bekerja sama dengan MPR RI sejak dua tahun sebelumnya, telah melahirkan berbagai ide menarik yang bisa dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan nilai-nilai empat pilar ke masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Kita sudah berusaha menjangkau sosialisasi empat pilar ke anak-anak. Misalnya, mereka ikut lomba mewarnai atau lomba melukis. Pernah ada seorang anak menggambar burung garuda yang sayapnya sedang putus dan dirajut kembali. Jadi mereka bisa menyadari bahwa bangsa ini sedang terancam krisis kebhinekaan," ujar Siti.

Siti juga mengapresiasi saran lain yang disampaikan oleh netizen, yaitu menuangkan nilai-nilai empat pilar MPR RI ke dalam berbagai media kreatif, seperti film, komik, novel, dongeng, dan cerita pendek. Mereka juga berpendapat bahwa MPR RI bisa memanfaatkan para selebgram maupun publik figur yang memiliki pengaruh cukup kuat.

"Tentu pertimbangan itu menarik sekali ya. Dan pasti akan kita coba terapkan semuanya agar berbagai kalangan masyarakat bisa memahami empat pilar tersebut," kata Siti. 

MPR RI saat ini telah membangun jaringan netizen di beberapa daerah, seperti Solo, Yogyakarta, Jakarta, Makassar, dan Bandung. Tidak hanya sebatas itu saja. MPR RI juga menargetkan akan menjangkau para netizen di daerah lainnya agar sosialisasi empat pilar MPR RI bisa tersebar ke seluruh penjuru Indonesia. (DAR)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com