kabar ketenagakerjaan

Marifah Hanif Garap Pelatihan Wirausaha yang Fokus Pada Potensi Daerah

Kompas.com - 31/05/2017, 19:15 WIB

Istri Menteri Ketenagakerjaan Marifah Hanif Dhakiri terus mempercepat peningkatan kompetensi dan pengurangan pengangguran. Salah satu caranya, dengan membentuk pelatihan wirausaha baru dengan menggandeng Komunitas Penggerak Perempuan Karawang (KP2K).

“Negara kita sangat kaya dengan berbagai macam potensi baik potensi pariwisata maupun sumber daya alamnya. Setiap daerah memiliki potensi dan keunikan tersendiri yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wirausaha di masing-masing daerah," ujar Marifah Hanif saat membuka acara Pelatihan Wirausaha Baru di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/5/2017).

Marifah mengatakan, masing-masing daerah mempunyai potensi yang mesti diperhatikan. Dengan memaksimalkan potensi, hasil produksi masing-masing daerah dapat bersaing di pasar nasional.

Indonesia memang pernah dilanda krisis hebat pada tahun 1998. Namun, menurut Marifah, banyak UKM yang sanggup bertahan, bahkan mampu membuktikan bahwa UKM adalah salah satu katup pengaman dalam sistem perekonomian Indonesia.

Meski begitu, Marifah mengakui, perkembangan wirausaha di Indonesia masih belum menggembirakan. Jumlah pewirausaha masih belum mencapai angka ideal, yakni 2 persen dari total jumlah penduduk.

"Untuk itu maka perlu dilakukan pelatihan kewirausahaan untuk dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat Indonesia baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan," katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Produktivitas (BBPP) Kemenaker Sri Indarti yakin bahwa pelatihan wirausaha mampu mendongkrak produktivitas warga masing-masing daerah, sehingga membantu menekan angka pengangguran. Yang penting, diperlukan komitmen dari berbagai pihak untuk menindaklanjuti hasil pelatihan agar manfaatnya benar-benar terasa.

"Pemerintah daerah agar memberikan kesempatan kepada para wirausaha baru untuk mengakses permodalan melalui KUR sehingga nantinya lulusan pelatihan kewirausahaan dapat membuka usaha tanpa ada kesulitan dalam modal awal memulai usahanya," tutur Indarti.

Ia mengingatkan pula pentingnya pembinaan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berkesinambungan. Ia juga berpesan kepada peserta agar dapat memaksimalkan kesempatan pelatihan ini untuk menggali ilmu pengetahuan praktis.

"Untuk menjalankan usaha akan banyak tantangan, antara lain adalah banyaknya persaingan dengan usaha yang sejenis. Untuk itu saya mengingatkan agar selalu mengutamakan efisiensi, efektivitas dan kualitas dalam menjalankan usaha," kata Indarti.  

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com