Advertorial

Gerakan Menuju 100 Smart City

Kompas.com - 23/05/2017, 09:17 WIB

Pada tahun 2045 nanti, diperkirakan 80% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. Jika tidak diantisipasi dengan tepat, fenomena ini akan menimbulkan masalah pelik perkotaan, mulai dari masalah ekonomi, hunian, kemacetan, dan berbagai masalah sosial lainnya.

Karena itu, dibutuhkan terobosan untuk bisa menjawab komplektitas masalah perkotaan ini sejak sekarang. Hal inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia menggulirkan Gerakan Menuju 100 Smart City. Melalui gerakan ini, pemerintah kota dan kabupaten akan mendapatkan bimbingan dari tim ahli yang akan membantu meletakkan aspek-aspek fundamental dalam pengembangan smart city.

Pada tahun pertama, telah terpilih 25 kota/kabupaten yang akan mengikuti tahap pertama Gerakan Menuju 100 Smart City ini. Dalam dua tahun ke depan, akan dipilih 75 kota dan kabupaten lainnya. Dengan demikian, di tahun 2019 nanti, diharapkan akan terbentuk 100 kota/kabupaten yang memiliki pondasi kuat untuk menjadi smart city.

Kota/kabupaten ini dipilih dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, Dimensi Pembangunan Pemerataan dan Kewilayahan, serta Nawa Cita. Kandidat kota juga telah melalui proses assessment yang mengukur kesiapan visi, regulasi, SDM, serta potensi di tiap daerah.

Perlu digarisbawahi, program ini bukan merupakan pemeringkatan yang menilai kinerja tiap pemerintah daerah. Program ini lebih menitikberatkan pada kegiatan pendampingan agar kota/kabupaten yang terpilih memiliki pondasi untuk mengembangkan smart city di masa depan.

Karena itu, Gerakan Menuju 100 Smart City ini akan fokus kepada dua faktor. Yang pertama adalah melakukan bimbingan teknis penyusunan Masterplan Smart City dari kota/kabupaten. Fokus kedua adalah memperkuat ICT sebagai enabler pada sektor unggulan dari masing-masing daerah.

Gerakan Menuju 100 Smart City ini akan resmi diluncurkan pada acara Indonesia Smart City Summit 2017 yang akan diselenggarakan di Makassar pada 22-23 Mei 2017 mendatang. Mengambil momentum peringatan Kebangkitan Nasional, pada acara tersebut akan ditandai penandatanganan MoU antara Pemerintah dengan 25 pemimpin daerah yang terpilih di tahun pertama ini.

Gerakan Menuju 100 Smart City ini sendiri merupakan gagasan bersama dari Departemen Dalam Negeri, Kementerian Kementerian Komunikasi dan Informatika, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bapan Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Kantor Staf Kepresidenan. Sedangkan tim ahli terdiri dari akademisi dan praktisi dari UI, ITB, UMN, Perbanas, Citiasia, dan berbagai institusi lainnya.

Akan tetapi dalam konteks yang lebih luas, gerakan ini diharapkan bisa menjadi payung besar dari program smart city yang ada di Indonesia, baik yang diinisiasi institusi pemerintah maupun swasta. Dengan gerakan bersama dan terkoordinasi, Gerakan Menuju 100 Smart City diharapkan bisa menjadi embrio yang membentuk kota-kota di Indonesia sebagai kota yang ramah bagi warga sekaligus mampu menjawab tantangan di masa depan.

(Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com