Kilas

Dulu Kumuh Sekarang Modern, Inilah Wajah Pasar Sarijadi…

Kompas.com - 24/05/2017, 11:28 WIB


BANDUNG, KOMPAS.com -
Proyek renovasi Pasar Sarijadi rampung. Kondisi pasar yang dulu kumuh, kini dipoles menjadi lebih moderen, bersih, serta bernilai estetika.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melakukan soft launching Pasar Kontemporer Sarijadi pada Selasa (23/5/2017). Proyek revitalisasi pasar ini diharapkan menjadi awal kebangkitan perbaikan bangunan pasar lain di Bandung.

"Mudah-mudahan ini (jadi) awal kebangkitan dari renovasi-renovasi sisa pasar di seluruh Kota Bandung. Nantinya (semua) akan dibikin minimal seperti Pasar Sarijadi," ucap Ridwan Kamil, Selasa.

Pasar Sarijadi punya konsep berbeda dari pasar lain di Bandung. Bangunan itu memiliki tiga lantai.

Adapun lantai pertama ditempati pedagang sembako. Untuk memberi nuansa moderen, di lantai dua akan ditempati pedagang pakaian, kerajinan (UMKM), coffee corner, dan barbershop.

Sementara di lantai paling atas dipakai khusus untuk pusat jajanan serba ada (pujasera). Bagian dinding bagian belakang pasar sengaja dilukis untuk menambahkan nilai seni dalam bangunan tersebut.

Penampakan saat Kompas.com berada di lapangan, struktur terbuat dari material utama rangka baja. Sedangkan bagian sisi bangunan dibiarkan terbuka tanpa sekat agar memberi kesan luas bagi masyarakat dan pedagang.

Dari pengamatan tersebut, material lapak terlihat seragam menggunakan kayu berwarna cokelat lengkap dengan laci untuk menyimpan barang dagangan. Untuk mempermudah para pengunjung dari kalangan penyandang disabilitas, hampir tidak ada tangga yang jadi fasilitas naik atau turun.

“Semoga inovasi pembangunan tersebut bisa mengikis persepsi kondisi kelayakan pasar tradisional di mata masyarakat,” lanjut Ridwan.

Dia pun berharap pasar kreatif dan unik di Bandung bisa mendapat atensi dari Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi pernah memberi amanat (dulu) ingin melihat pasar yang kreatif dan unik. Dulu pasar ini becek, dan jorok. Sekarang (Pasar Sarijadi) sudah dibikin terbuka, sederhana, dan sengaja dibuat ada cafe-nya, ada produk Usaha Kecil Menengah (UKM)-nya, dan ada kulinernya," tuturnya.

Hal itu membuat ia punya mimpi bahwa pasar tersebut dapat diminati dan dikunjungi oleh banyak kalangan, mulai dari menengah bawah, dan juga menengah atas.

Sementara itu, Kepala PD Pasar Ervan Maksum mengatakan saat ini sudah ada 206 pedagang yang telah menempati seluruh lapak. Ke depan, pasar tersebut juga akan ditambah fasilitas penunjang lainnya.

"Ada tempat penitipan anak, ruang laktasi untuk ibu menyusui, atm center, co working space, tukang cukur, dan bengkel motor. Ada juga fasilitas Ojek call, vallet parking, dan barbershop," ucapnya.

Saat soft launching, pasar itu dikunjungi banyak warga Kota Bandung. Mereka adalah calon konsumen dan juga pedagang. Nunung Herawati (42) salah seorang pedagang asal Cihanjuang mengaku optimis desain bangunan yang moderen dan bersih bisa mendongkrak penjualannya.

"Senang sih tempatnya bagus, enak, dan bersih. Enggak seperti pasar dulu, kumuh dan becek. Saya optimis pembeli bisa banyak,” kata dia.

Ani Suryani (40) pedagang asal Sukajadi juga berpendapat serupa. Menurut Ani, secara kondisi fisik pasar tersebut sangat nyaman. Ditambah lagi, ada petugas khusus untuk mengurus kebersihan dan. Kemanan.

"Ya emang bagus sih pasarnya. Lapaknya juga bagus karena ada tempat simpan barang dagangan. Bersih dan aman juga karena ada yang ngurus," jelasnya. (KONTRIBUTOR BANDUNG/DENDI RAMDHANI)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com