Advertorial

Mengapa Memenuhi Kebutuhan Ion Penting Saat Sahur?

Kompas.com - 24/05/2017, 16:19 WIB

Puasa tidak hanya memberikan pahala namun juga memberi sejumlah manfaat kesehatan bagi tubuh. Beberapa di antaranya adalah menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mendorong peremajaan sel, hingga menambah kekebalan tubuh. Namun, puasa juga bisa menjadi berisiko apabila tidak dipersiapkan dengan baik.

Bulan puasa biasanya jatuh pada musim panas sehingga tubuh lebih banyak berkeringat ketika melakukan aktivitas seharian. Sementara saat puasa, tubuh tidak menerima asupan cairan selama lebih dari 12 jam.

Resiko utama yang dapat terjadi adalah kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Biasanya ditandai dengan tenggorokan dan mulut terasa kering, timbul rasa haus, warna urin menjadi pekat dan volumenya berkurang, lemas, sakit kepala, kurang konsentrasi, dan perasaan hati (mood) yang buruk. Hal ini membuat  kekhusyukan ibadah puasa jadi terganggu.

Dehidrasi bisa terjadi karena kebiasaan-kebiasaan yang salah saat sahur. Oleh karena itu, jika tidak ingin mengalami gejala dehidrasi dan ingin tetap sehat selama puasa, ikuti tips sahur berikut.

1. Tidak hanya fokus mengisi asupan makanan

Memang benar, asupan yang diterima tubuh saat sahur akan menjadi bekal untuk puasa seharian. Namun, tidak benar jika Anda hanya fokus mengisi asupan makanan saja seperti nasi, lauk pauk, buah, dan sayur-sayuran. Anda juga perlu menjaga pola hidrasi dengan minum cukup cairan.

Idealnya manusia memerlukan asupan 2 liter cairan per hari atau setara dengan delapan gelas cairan. Karena kapasitas lambung terbatas, Anda dapat menyicil minum ketika sahur dan setelah berbuka untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

2. Hindari teh dan kopi saat sahur

Sering minum teh manis saat sahur sebagai asupan gula agar tidak lemas? Atau sering minum kopi agar tidak mengantuk dan fokus selama beraktivitas meski sedang puasa? Kebiasaan-kebiasaan tersebut sebaiknya dihindari.

Teh dan kopi termasuk minuman yang bersifat diuretik dan dapat meningkatkan produksi urin, sehingga frekuensi buang air kecil juga meningkat. Minuman-minuman yang bersifat diuretik ini sebaiknya tidak dikonsumsi saat sahur karena membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

3. Bantu hidrasi dengan minuman ber-Ion

Cairan tubuh kita tidak hanya terdiri dari air namun juga ION. Karena itu minum air putih saja tidak dapat mencukupi kebutuhan cairan harian kita. Pilih minuman yang komposisinya mirip dengan cairan tubuh seperti Pocari Sweat. ION dalam Pocari Sweat juga dapat mengikat dan menahan cairan bertahan lebih lama di dalam tubuh. Sehingga tubuh tidak mudah kehilangan cairan dan terhindar dari dehidrasi.

Oleh karena itu jangan hanya banyak minum saat sahur, tetapi  pastikan juga untuk memilih minuman yang tepat supaya puasa kamu tetap lancar dan tidak dehidrasi. 

Selamat berpuasa!

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com