Advertorial

Asal Mampu Taklukan Rintangan Ini, Wanita Bisa Dirikan Bisnis

Kompas.com - 24/05/2017, 19:11 WIB

Dalam dunia bisnis, mitosnya adalah wanita tidak akan bisa mendirikan bisnis. karena banyak hal dari wanita yang dianggap akan akan menghambatnya dalam mendirikan bisnis sendiri. Tetapi jaman sekarang trennya malah semakin banyak wanita yang memiliki bisnis.

Salah satunya adalah Deborah Sweeney yang sukses mendirikan perusahaan yang membantu perusahaan rintisan menyelesaikan masalah terkait hukum dengan nama MyCorporation.com.

Untuk mematahkan mitos tersebut, ia mengaku ada lima hal yang perlu ditaklukan oleh wanita agar bisa sukses dalam berbisnis.

Mustahil bagi wanita untuk sukses berbisnis

Rintangan pertama adalah keraguan orang-orang bahwa wanita mustahil untuk sukses berbisnis. Ini sering muncul mulai dari tahap seorang wanita sedang merencanakan membangun bisnis.

“Akan banyak orang yang meragukan kemampuan wanita dalam hal ini,” katanya.

Karenanya, hal pertama yang bisa wanita lakukan adalah menaklukkan pola pikir semacam ini. Buktikan bahwa wanita juga bisa melakukan apa yang dilakukan pria.

Wanita tak punya jiwa bisnis seperti pria

“Wanita sering kali kesulitan mendefinisikan konsep bisnis. Hal ini akibat tokoh wanita yang bisa menjadi panutan masih sedikit,” kata Sweeney.

Sweeney sendiri mengaku kalau ia banyak menjumpai wanita yang ingin membangun bisnis, namun akhirnya malah bekerja untuk perusahaan. Bahkan di perusahaannya sendiri perbedaan pria dan wanita sangat jelas.

“Rata-rata wanita yang datang merupakan mereka yang baru pertama kali berjuang mendirikan bisnis. Sedangkan para pria yang datang, sudah beberapa kali menggunakan layanan perusahaan saya,” katanya.

Jadi, carilah tokoh model yang mampu menginspirasi sebanyak mungkin.

Wanita lebih cemerlang di dunia korporasi ketimbang bisnis

Kembali ke tahun 2013, Eksekutif Facebook Sheryl Sandberg menyelenggarakan diskusi tentang cara wanita bisa sukses di dunia korporasi.

“Memang di dunia korporasi, wanita bisa lebih sukses. Namun, bila wanita bisa sukses berbisnis, ia bisa mendapat bonus memiliki waktu lebih banyak untuk anak-anaknya,” katanya.

Karena itu, Anda harus bertanya ke diri sendiri. Apakah ingin bermain di ‘ladang’ orang lain atau di ‘ladang’ sendiri?

Membangun bisnis lebih memakan waktu daripada kerja di kantor

Sebagian besar orang berasumsi bahwa mendirikan bisnis sendiri sama artinya memiliki jam kerja yang sangat lama. Bagi calon pengusaha wanita, tentu hal ini berarti tambahan tekanan karena banyak pihak menganggap bahwa wanita seharusnya lebih berperan di rumah.

Padahal anggapan ini salah. Sweeney mengatakan kalau ia mengundurkan diri dari kantornya enam tahun lalu dan memutuskan menjadi pengusaha.

“Sejujurnya, masa-masa ini menjadi masa yang tepat untuk mencapai keseimbangan kerja dan kehidupan,” katanya. Dengan demikian, lanjutnya, tak ada pihak yang bisa memaksa kita untuk bekerja dalam kurun tertentu.

Keluarga akan menderita bila wanita berbisnis

Sweeney mengakui bahwa pekerjaannya kini memang membuatnya tak bisa berhenti memikirkan bisnis. Meski ada beberapa hal yang tak bisa ia lakukan bersama keluarganya, Sweeney mengaku bahwa ia bisa menjadi orang tua yang efektif ketika menjadi pemilik bisnis.

“Menjadi pengusaha memberi saya fleksibilitas. Kamu bisa mencari keseimbangan yang tepat yang sesuai dengan dirimu sendiri,” tutupnya.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com