Advertorial

Ini Alasan Kenapa Tato Merupakan Hal Tabu di Kantor

Kompas.com - 24/05/2017, 19:16 WIB

Hasil riset terbaru Pew Research Center menemukan bahwa 40 persen generasi muda setidaknya memiliki satu tato. Sayangnya, generasi yang lebih tua belum tentu menyukai hal tersebut. Tentu hal ini akan membuat mereka menjadi lebih sulit mencari kerja bila ketahuan memiliki tato.

Selain adanya fakta makin banyak anak muda yang membuat tato, mereka juga memastikan tato bisa disembunyikan. Menariknya, makin banyak generasi muda yang menjadi tenaga kerja di suatu perusahaan, membuat mereka makin berani menampilkan tato yang mereka buat.

Hasil studi terbaru University of Tampa menemukan bahwa 86 persen mahasiswa mengaku khawatir sulit mendapat kerja ketika lulus karena bila memiliki tato yang mudah terlihat mata.

“Bila kamu masuk kamar mandi dan ada gambar wanita di lehermu, kamu bisa jadi tak akan mendapat pekerjaan yang kamu mau,” kata asisten profesor Kristen Foltz dari University of Tampa.

Ironisnya, Foltz sendiri mengaku memiliki tato. Namun, ia selalu berhati-hati membuatnya di lokasi yang sulit terlihat mata.

Di sisi lain, banyak orang yang mengaku menyesal membuat tato. Sebut saja Harry Style dari One Direction, ia mengaku sangat menyesal memiliki 40 lebih tato.

Solusi yang ada adalah menghapus tato tersebut. Semakin marak tren tato, dorongan anak muda untuk menghapusnya ternyata juga besar. Hampir 46 persen anak muda memilih menghapus tato mereka.

“Tak diragukan bahwa generasi muda lebih tertarik pada tato dibanding generasi sebelumnya. Namun, keputusan tersebut ternyata sering kali berakhir penyesalan,” kata dokter James Grotting, presiden American Society for Aesthetic Plastic Surgery.

Sumber: smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com