Advertorial

Hindari Bisnis Musiman (Bagian 2)

Kompas.com - 24/05/2017, 23:53 WIB

Ada beberapa jenis bisnis yang bisa disebut “bisnis musiman”. Tren bisnis itu laris hanya dalam periode waktu tertentu. Setelah trennya berlalu, bisa jadi jenis bisnis itu tak terdengar lagi gaungnya.

Penggagas bisnis waralaba dengan merek Nachos Hot, Anke Dwi Saputro, sempat bercerita mengenai pengalamannya membuka usaha, yang ternyata masuk kategori  bisnis yang sifatnya musiman.

Mencoba peruntungan di bisnis makanan yang laris memang menggiurkan, tetapi, menurut Anke, pebisnis mesti mengutamakan  konteks, yaitu hal-hal yang membuat konsumen jadi betah dan nyaman saat menikmati makanan, dan konten, yaitu cita rasa.

Pria yang kini telah berhasil mengembangkan bisnis Bakso Bom dan Eat Republic itu pun berbagi kiat sukses di bisnis kuliner. Dikutip dari Smart-money.co, Anke mengatakankunci sukses lainnya adalah variasi menu harus banyak. Pelaku bisnis sebaiknya mampu membuat makanan tradisional naik kelas menjadi terkesan modern dan keren.

“Misalnya, bebek madura yang dikemas dengan rumah makan dengan tema menarik. Atau, satu yang disajikan dengan piring panas,” papar ia kepada Smart-money.co di ajang UKM Outlook 2017.

Di ajang bulanan hasil kerja sama BizGuide BCA, Smart FM dan Komunitas Memberi itu, Anke mengatakan, kuliner Italia, Perancis, dan Spanyol punya peluang besar disukai oleh konsumen di Indonesia. Sebab, cita rasa kuliner khas negara tersebut masih sesuai dengan lidah orang Indonesia.

Ia menambahkan, agar bisnis makanannya sukses, pemilik bisnis harus mau turun tangan langsung, punya standar prosedur operasi, dan mau berinovasi dalam hal rasa maupun pengemasan dan suasana resto.

Yang tak kalah penting, pebisnis juga mesti memikirkan lokasi yang strategis, harga yang tak meliebih batas harga psikologis, budaya melayani yang baik, serta promo menarik dan merk yang nyeleneh.

Terkait lokasi, Anke biasanya melakukan evaluasi setia enam bulan. Bila restonya sepi, ia memutuskan pindah lokasi. Sementara untuk harga, menurutnya harga psikologis bakso ada di kisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu.

Bila melewati harga itu, maka makanan akan dinilai mahal. Urusan promo pun harus kreatif. Anke mencontohkan, diskon 70 persen dengan membawa pacar atau ibu hamil makan gratis.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com