Advertorial

Melancong ke Australia, Mulai dari Keindahan, Sejarah, Sampai Budaya

Kompas.com - 26/05/2017, 12:19 WIB

Selain menjadi salah satu tujuan favorit untuk melanjutkan studi ke jejang universitas, Australia adalah salah satu tujuan favorit wisata untuk orang Indonesia.

Jaraknya tidak terlalu jauh, akses penerbangan yang banyak, dan tentu saja, banyaknya ragam destinasi wisata yang menarik untuk dijelajahi menjadi alasan untuk melancong ke negara kanguru ini.

Tidak hanya itu, berbagai biro perjalanan yang menyediakan layanan lengkap pun membuat semakin banyak yang berwisata ke Australia.

Australia memang memiliki banyak destinasi wisata. Wisata alamnya dipenuhi dengan jejeran pantai yang indah, pegunungan berbatu dengan susunan yang unik, sampai “alam liarnya” pun menarik untuk dijelajahi. Berbagai satwa unik seperti kangguru Koala, walabi, sampai penguin, dapat ditemui di sini.

Tidak hanya wisata alam, ragam wisata perkotaannya pun tidak kalah menarik. Figur kota memukau, berbagai kegiatan atraksi-tradisi masyarakat setempat pun menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan.

Namun bukan keindahannya saja yang bisa Anda dapatkan dengan melancong ke sana. Peninggalan sejarah dan warisan budaya Aborigin yang merupakan suku asli Australiaini akan memberikan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.

Kepingan sejarah kolonial, tempat narapidana buangan Inggris

Sejarah modern Australiatidak lepas dengan era kolonial bangsa Inggris. Awalnya tempat ini memang dijadikan menjadi tempat buangan narapidana. Awal mula kemegahan Kota Sydney pun dimulai dari The Rocks, perkampungan pertama yang dibangun oleh narapidana.

Mengunjungi area ini, Anda akan menemukan bangunan-bangunan kuno dan menyimpan banyak cerita sisi gelap kota Sydney di era permulaan. Museum Justice and Police yang terdapat di sana, dulunya merupakan gedung pengadilan yang mengadili para penjahat dari kawasan tepi laut yang gaduh di Sydney. Museum tersebut lengkap dengan sel-sel tahanan kuno tahun 1890-an.

Beberapa pub tertua di Sydney yang dulunya menjadi pusat hiburan kaum pekerja dan pelautjuga dapat ditemukan di sini.

Tapi jangan khawatir, kawasan ini sama sekali tidak ada kesan horror seperti sejarah awalnya. Perkampungan ini telah mendapat proses modernisasi sehingga tampak indah dan luar biasa denganberbagai café, restaurant dan toko cinderamata dalam jajaran bangunan kuno elit.

Jika beruntung Anda bisa juga mengikuti festival-festival unik, pasa akhir pekan, atau wisata hantu di The Rocks.

Aborigin, budayayang berumur 50.000 tahun

-

Aborigin merupakan suku asli yang mendiami Australia. Dengan ciri-ciri yang mirip dengan tipikal orang Papua Nugini, kebudayaan dari suku yang terkenal dengan bumerang sebagai senjata tradisionalnya ini sudah berumur 50.000 tahun.

Tertarik melihatnya? Anda bisa berkunjug ke WaradahAboriginal Centre yang berada di Kota Katoomba, New South Wales.Hanya berjarak dua jam dari Sydney, wisatawan dapat mempelajari budaya dan pengetahuan dasar mengenai Suku Aborigin dari sebuah pementasan hiburan oleh orang-orang asli Aborigin.

Dengan pementasan tersebut mereka akan mendeskripsikan budaya Aborogin melalui cerita dan tarian. Pengunjung pun bisa mengetahui asal dan lokasi tempat tinggal Suku Aborigin di Australia, alat musik khas Aborigin yakni didgeridoo, dan tarian khas saat upacara adat yakni Coroboree.

Selain pentas budaya, tempat ini juga menyediakan sarana informasi seperti buku, foto, dan teks mengenai Suku Aborigin. Ruangan lainnya memberikan kesempatan kepada wisatawan belajar melukis motif khas Aborigin.

Wisatawan yang ingin berbelanja buah tangan khas Australia buatan Suku Aborigin juga dapat membeli di WaradahAboriginal Centre.

Blue Mountain dan tiga saudari yang menjadi batu

-

Masih di Katoomba, terpadat sebuah tempat yang juga menjadi destinasi favorit wisatawan, Yaitu tiga batu pasir berukuran raksasa di tengah lembah Blue Mountain yang dikenal dengan sebutan Three Sisters.

Three Sisters ini sekilas memang terlihat sebagai sebuah fenomena alam. Namun Suku Aborigin memiliki legenda sendiri mengenai bebatuan indah ini.

Alkisah ada tiga orang saudari cantik bernama Gunnedoo, Wimlah, dan Weemala dari daerah Kedumba (Katoomba), di negara (Aborigin) Gunugurra. Suatu hari negara sebelah, Wiradjuri mengirim ksatria untuk menculik ketiga saudari tersebut. Akibatnya dia negara tersebut berperang.

Karena perang tersebut, 'orang pintar' di Gunugurra mengubah ketiga saudari menjadi batu. Hal tersebut dilakukan dengan maksud menyembunyikan ketiga saudari agar tidak diculik.

Sayangnya orang pintar tersebut gugur di medan perang dan tak ada yang bisa mengembalikan tiga saudari menjadi bentuk asalnya sebagai manusia. Tiga saudari berubah menjadi batu selamanya. Kisah tersebut akhirnya menjadi legenda masyarakat sekitar dan diceritakan pada wisatawan yang berkunjung ke Three Sisters, berarti tiga saudari.

Nah semakin tertarik untuk melancong ke Australia, Anda bisa ikut serta paket perjalanan Golden Rama ke Australia.  Cek rencana perjalanannya di sini.

Golden Rama Tours & Travel hadir sebagai pintu gerbang Anda menuju destinasi yang luar biasa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com