Advertorial

Bakmi Naga, Bermula dari Gerobak Kini Menggurita di Nusantara (Bagian 2)

Kompas.com - 26/05/2017, 14:30 WIB

Susanty Widjaya, generasi ketiga penerus usaha Bakmi Naga meyakini bahwa untuk maju perubahan harus dilakukan. Keyakinan itu terbukti. Perubahan yang dilakukan Susanty Widjaya sebagai generasi penerus usaha di tubuh Bakmi Naga sejak 2010 membawa banyak dampak positif.

Bakmi Naga, saat ini telah bertumbuh dari usaha gerobak, menjadi restoran, kemudian jaringan restoran waralaba. Susanty memang menjadi salah satu sosok yang memegang kendali kualitas dan ekspansi pemasarannya. Namun, kelangsungan usaha tersebut juga tidak lepas dari kontribusi keluarga.

Dalam menjalankan bisnis, Susanty dibantu suami untuk urusan distribusi, laporan dan sejenisnya. Sedangkan untuk kendali kualitas, ditangani oleh saudara Susanty. “Sisanya, semua ditangani oleh tenaga profesional,” katanya.

Untuk menjaga kualitas hidangan Susanty juga berani menjamin bahwa kedainya tak pernah menggunakan air abu atau pengawet yang merugikan kesehatan tubuh untuk dicampurkan ke mie buatannya.

“Mie dan bakso selalu segar, diproduksi tiap hari. Bakso kami pun tak menggunakan boraks, jadi aman untuk kesehatan,” kata wanita yang memang senang bergelut dengan dunia waralaba ini.

Susanty bilang, bisnis restoran cukup fluktuatif. Pagi bisa sepi, siang dan sore bisa jadi ramai. Naik turunnya tidak pasti.

“Dulu, ketika belum diwaralabakan, Bakmi Naga boleh dibilang jarang berpromosi. Setelah diwaralabakan, untuk meningkatkan brand image dan meningkatkan brand awareness, Bakmi Naga Resto cukup aktif dalam melakukan kerja sama dan promosi-promosi baik yang dilakukan secara bersama atau nasional maupun yang dilakukan per outlet-nya,” tutur Susanty.

Untuk promosi, saat ini Susanty bekerja sama dengan operator dan bank serta membuat lomba-lomba foto atau video dengan hadiah liburan ke luar negeri. Susanty juga punya cita-cita membawa merek Bakmi Naga Resto ke luar negeri.

Ia bercerita tentang keresahan akibat sulitnya merek lokal untuk menembus pasar di luar negeri karena persyaratan yang rumit. Sementara merek luar negeri begitu mudah masuk Indonesia.“Beruntung saya ada kesempatan untuk pameran di beberapa negara, termasuk ke Dubai bersama pemerintah baru-baru ini, mudah-mudahan kami bisa buka cabang di Dubai,”  katanya.

Kunci sukses yang Susanty pegang adalah, untuk bisa sukses kita harus punya hasrat.Menurutnya jika menjalani usaha dengan penuh hasrat, hasil yang diperoleh akan jauh lebih baik. Prinsip ini ia terapkan juga saat memilih calon investor.

“Saya harus tahu apakah orang yang ingin menjadi investor sedang coba-coba atau memilliki komitmen penuh atau tidak, saya lihat dari passion mereka. Saya ingin waralaba Bakmi Naga Resto ini berlangsung dan berjalan dengan luar biasa dan sukses,” katanya.

Selain itu, dengan keberadaan ojek online, Susanty juga bekerja sama dengan Go-Jek, khususnya layanan Go-Food untuk bisa lebih menjangkau konsumen.

Untuk urusan transaksi keuangan, Susanty mempercayakannya pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). “Saya paling terbantu dengan KlikBCA Bisnis. Jadi transaksi untuk keperluan bisnis bisa lebih mudah,” katanya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com