Advertorial

Obat Herbal Pendamping Pengobatan Diabetes

Kompas.com - 29/05/2017, 09:06 WIB

Tingginya kadar gula dalam darah yang  tidak bisa terkontrol menjadi penyebab munculnya penyakit diabetes mellitus (DM). Diabetes dikategorikan sebagai penyakit paling mematikan karena bisa menyebabkan kerusakan ginjal, mata, saraf, kaki, impotensi, jantung, hingga stroke.

Secara ilmiah, diabetes adalah kelainan metabolik kompleks yang ditandai dengan hiperglikemia kronis, yaitu pengurangan produksi insulin, terganggunya aksi insulin, atau kombinasi keduanya yang menghasilkan ketidakmampuan glukosa untuk ditransportasikan dari aliran darah ke jaringan tubuh. Hal tersebut mengakibatkan tingkat glukosa darah meningkat dan terjadi pengeluaran gula di urin.

Menurut dr. Grace Maria Salindeho, M.Kes.,Konsultan Medis PT Soman Indonesia sekaligus Dokter BPJS Kesehatan, mengatakan, DM atau umumnya dikenal sebagai penyakit gula sebenarnya tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa diobati. Artinya, penderita diabetes harus bisa menjaga kadar gula dalam darah agar tetap normal sehingga tidak terjadi lonjakan kadar yang menyebabkan komplikasi.  “Tujuan pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan keseimbangan kadar gula darah dan meminimalisasi risiko komplikasi,” jelasnya.

Bagi pasien diabetes, keseimbangan kadar gula darah terkadang tidak bisa terjadi dengan baik hanya melalui makan sehat dan olahraga teratur. Pasien diabetes, sambung dr. Grace, membutuhkan obat-obatan untuk menjaga kadar gula darahnya. “Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk diabetes tipe 2.  Pasien juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah,” terang dr. Grace.

Beberapa jenis obat yang umumnya diresepkan untuk menangangi kasus diabetes antaralain :metformin, surfonilurea, pioglitazone, gliptin, nateglinide.

Menurut Sutar, S.Farm., Apt (Apoteker), obat yang paling banyak diresepkan untuk pasien diabetes adalah metformin. Metformin bekerja dengan mengurangi kadar gula yang disalurkan hati ke aliran darah sehingga membuat tubuh lebih responsive terhadap insulin. Sedangkan, sulfonylurea berfungsi meningkatkan produksi insulin dalam pankreas.“Berbeda dengan obat-obat lain, metformin tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Karena itu obat ini biasanya diberikan untuk penderita yang mengalami kelebihan berat badan,” ungkapnya.

Untuk itu, pengobatan diabetes sesungguhnya bersifat holistik. Artinya, gula darah yang tinggi bisa ditekan dengan taat menjalankan pola makan yang benar, aktifitas yang sehat, hingga rutin mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepsikan dokter.

Untuk mempercepat proses pengobatan diabetes, bila perlu Anda mengonsumsi Sozo Formula Manggata (SoMan) yang telah teruji klinik di RS Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Pengujian tersebut melibatkan pasien DM tipe 2 (yang tidak tergantung insulin) di mana metode penelitiannya berupa randomized controlled trial, double blind, consecutive sampling,dan random allocation.

Kriteria sampel pengujian meliputi : pasien DM, usia 35-60 tahun, pria dan wanita, pasien dengan kadar gula darah lebih dari 126 mg/dL, pasien dengan HbA1C lebih dari 7%, dan pasien yang menggunakan anti diabetes metformin.

Produk SoMan. (Kakira.my.id)

Penggunaan Jamu Tetes SoMan dengan dosis 10 tetes 3 kali sehari selama 3 bulan yang dikombinasikan dengan metforminmenunjukkan penurunan FPG yang signifikan dibandingkan dengan kombinasi placebodan metformin. Dalam pengujian tersebut juga didapatkan hasil dimana sampel penelitian merasakan perbaikan penyakit penyerta. Misalnya, tidak mudah lelah, tidak lagi kesemutan, BAB lancar, nyeri tumit berangsur berkurang, merasa fit dan daya tahan tubuh membaik, tidak mudah merasa kantuk.

Dengan adanya uji klinik tersebut, SoMan direkomendasikan sebagai obat herbal pendamping pengobatan diabetes untuk mempercepat pengobatan,” tukasnya.

SoMan adalah jamu tradisional dalam bentuk tetes yang menggunakan 39 bahan alam seperti 18 macam buah, 14 sayur-sayuran, dan 7 aneka rempah terpilih yang mengandung multivitamin (A,C,E,K), asam amino essensial & non-essensial, omega (3,6,9), PUFA, MUFA, dan mineral.

SoMan akan memberikan nutrisi pada sel-sel beta pankreas agar regenerasi sel beta pankreas berjalan optimal dan terjadi perbaikan pada sel yang rusak. Setelah terjadi proses perbaikan, SoMan juga akan merangsang sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin yang berkualitas dan cukup untuk mengendalikan gula darah. “Setiap tetesnya mengandung senyawa yang langsung bekerja ke sumber masalah dan bekerja secara farmakologi di dalam tubuh,” urai dr. Grace.

Untuk dosis dan aturan pakai selama berpuasa, konsumsi SoMan dalam 100 ml air putih10 tetes 3 kali sehari : sesaat sebelum makan sahur, sesaat berbuka puasa, dan sebelum tidur. 

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com