PURWAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh pelajar tingkat sekolah dasar dan menengah pertama di Kabupaten Purwakarta diliburkan selama bulan puasa atau Ramadhan tahun ini. Sebagai penggantinya, mereka mendapatkan pelajaran baca tulis Al Quran dan Kitab Kuning dari para guru madrasah di setiap wilayahnya.
"Belajar formalnya libur. Kami ganti dengan menyebar para pelajar ke majelis-majelis, ke masjid-masjid, dan pesantren. Mereka bisa memperdalam baca tulis Al Quran dan Kitab Kuning di sana, termasuk tafsir Al Quran," jelas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, Rabu (25/4/2017).
Dedi mengatakan pelajaran agama tersebut sifatnya wajib dan harus diikuti oleh seluruh pelajar. Kegiatan ini memang selalu mengisi liburan bulan Ramadhan untuk mendorong pelajar fokus menjalankan ibadah di bulan suci tersebut sehingga selain berpuasa, para pelajar juga mendapatkan ilmu keagamaan secara mendalam.
"Jadi, biasanya kan nanti ada libur panjang selama puasa. Nah, supaya fokus, kegiatan belajar yang ada di sela puasa diliburkan, mereka langsung ke kegiatan keagamaan. Nanti teknisnya akan dilaksanakan oleh dinas pendidikan," kata Dedi.
Program ini akan langsung diawasi dan dievaluasi oleh Dinas Pendidikan Pemkab Purwakarta. Evaluasi itu bertujuan untuk menakar sejauh mana kemampuan dan pemahaman pelajar terhadap materi yang telah mereka pelajari.
"Kalau masuk sekolah lagi nanti dievaluasi, berapa surat pendek yang mereka hafal, bisa tidaknya mereka membaca Kitab Kuning. Ada penilaian sejauh mana kemampuan pelajar," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Rasmita mengatakan, pihaknya selama ini sudah menginstruksikan kepada seluruh guru sekolah agar melakukan monitoring aktif berupa pendampingan para pelajar saat belajar keagamaan
tersebut.
Keseharian pelajar juga akan diawasi untuk mengukur hasil pelaksanaan salah satu program pendidikan karakter tersebut.
"Gurunya nanti akan mengawasi langsung para pelajarnya selama mengikuti pendidikan karakter keagamaan di bulan puasa ini. Jadi, para pelajar akan fokus dan tak bisa hanya bermain-main selama libur sekolah," ujarnya.
Dok Humas Pemkab Purwakarta Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sedang mengenalkan kitab kuning dan mendorong para pelajar membaca buku berisi banyak pemikiran klasik tersebut.
Perdalam Agama
Gagasan program pembelajaran Kitab Kuning selama ini telah diterapkan di semua sekolah di Purwakarta, bukan hanya di saat bulan puasa.
Selama ini program Pemkab Purwakarta itu diakui oleh para kiai dan ulama serta santri sebagai sebuah terobosan baru di dunia pendidikan umum.
"Para santri dan ulama di Purwakarta sudah 526 orang yang dijadikan pengajar Kitab Kuning di sekolah umum dan digaji pemerintah. Sebab, menurut saya tidak adil kalau lulusan pesantren tak memiliki peluang menjadi pengajar di sekolah umum," ujarnya.