Advertorial

Benarkah Generasi Milenial “Kutu Loncat” di Dunia Kerja?

Kompas.com - 01/06/2017, 22:10 WIB

Generasi milenial yang usianya berkisar di angka 20-30 tahun selalu identik dengan kebebasan, termasuk dalam memilih jenis pekerjaan dan perjalanan kariernya. Oleh karena itu julukan kutu loncat di dunia karier sangat lekat dengan generasi milenial. 

Banyak yang beranggapan milenial sangat mudah berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Jika ada tawaran pekerjaan yang menjanjikan gaji lebih tinggi dan jenjang karier yang lebih baik, tanpa berpikir dua kali mereka dipastikan akan pindah. Selain itu, milenial juga selalu dikenal dengan impian untuk bekerja di perusahaan rintisan (start-up). 

Namun ternyata, anggapan-anggapan tersebut salah. Berdasarkan survei CNBC hampir 90 persen responden milenial mengaku berniat untuk bertahan di satu perusahaan selama 10 tahun ke depan. 

Sebagai syarat, mereka harus mendapat kenaikan gaji dan punya banyak kesempatan naik jabatan. Sedangkan, sebanyak 77 persen responden mengatakan akan bertahan di satu perusahaan lebih dari enam tahun asalkan memperoleh kenaikan gaji dan manfaat yang menarik. 

Hasil survei tersebut tentunya mematahkan anggapan bahwa generasi milenial adalah generasi kutu loncat yang sering pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. 

Meski demikian, hasil survei dari Qualtrick-Accel Partners terhadap 1.500 responden milenial membenarkan bahwa alasan utama yang mampu membuat generasi milenial berpindah dari suatu perusahaan adalah tawaran kesempatan yang lebih menjanjikan. Alasan lain yang juga banyak mendasari keputusan pindah kerja adalah pindah tempat tinggal dan kembali sekolah. 

Survei tersebut juga menyebutkan bahwa generasi milenial akan menilai budaya, nilai, dan situasi kerja di dalam perusahaan yang baru dimasukinya dalam 90 hari kerja pertama. Setelah itu mereka akan menilai kembali untuk memutuskan bertahan atau pindah dari perusahaan tersebut. 

Oleh karena itu, berpindah atau tidaknya pekerja yang termasuk generasi milenial sebenarnya sangat tergantung pada perusahaan. Jika fokus dan berhasil membuat mereka terkesan dengan nilai-nilai perusahaan, niscaya para pekerja generasi milenial akan awet dalam perusahaan. 

Sumber : smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com