Advertorial

Pentingnya Edukasi Tentang Batik Agar Tak Tertipu Saat Membelinya

Kompas.com - 02/06/2017, 10:24 WIB

Sebagai masyrakat Indonesia, tentu batik telah menjadi hal yang biasa kita jumpai. Namun, apakah Anda sudah kenal betul dengan produk ini?

Meskipun diproduksi di dalam negeri, bukan berarti masyarakat dapat dengan mudah mengenal dan mengetahui seluruh harga batik yang berkualitas. Seseorang setidaknya butuh sedikit pengetahuan dan pemahaman agar tidak mudah tertipu dengan batik yang brharga mahal.

“Saya pernah didatangi seseorang yang membeli batik dengan harga Rp 20 juta. Padahal, yang dia beli itu bukan batik. Yang dibeli adalah tekstil atau kain bermotif batik," ujar Direktur Edukasi dan Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Poppy Savitri dalam acara Kafe BCA VI.

Dalam acara yang bertema “Khasanah Batik Pesona Budaya”, Poppy mengungkapkan bahwa saat ini tingkat pemahaman masyarakat tentang batik perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan banyak yang belum paham betul mengenai batik.

"Untuk itu edukasi tentang batik perlu digalakkan. Pasalnya, saat ini masyarakat semakin menggemari batik setelah United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia," katanya.

Di Indonesia sendiri, batik itu hanya terdiri dari dua jenis, batik tulis dan batik cap. Namun, karena kurangnya pemahaman membuat masyarakat dengan mudah mengklaim kain bermotif batik sebagai batik.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja. Menurutnya edukasi tentang batik perlu ditingkatkan. "Edukasi itu penting. Pendalaman promosi dan pengenalan batik ke masyarakat masih sangat kurang. Harusnya setiap akan membeli batik terdapat booklet yang memberikan edukasi tentang batik," ujar Jahja.

Harapan juga dikemukakan oleh Founder Galeri Batik Jawa Indigo Mayasari Sekarlaranti mengenai pembuatan regulasi tentang batik oleh pemerintah. "Pelaku industri batik ingin agar ke depan diatur tentang batik. Pebisnis tidak mudah mengklaim kain bermotif batik dengan sebutan batik. Karena ini merupakan bentuk pembodohan dan penipuan," kata dia.  (Adv) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com