kabar mpr

Ketua MPR RI Akan Gelar Pertemuan untuk Selesaikan Konflik SARA

Kompas.com - 04/06/2017, 17:33 WIB

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan akan merencanakan pertemuan dengan para tokoh bangsa pada 13 Juni 2017 mendatang untuk meredam konflik SARA yang semakin menguat akibat konstestasi politik di DKI Jakarta yang berlangsung sengit. Pertemuan ini juga akan menjadi ajang refleksi bersama seputar kebangsaan dan kenegaraan.

"Temu tokoh nasional nanti berupa fokus diskusi tentang merawat kebhinekaan, menjaga keutuhan NKRI serta mewujudkan kerukunan nasional," ujarnya saat menyampaikan pidato sambutan di depan Presiden Joko Widodo dan para petinggi lembaga negara lainnya di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat (2/6/2017) sore.

Zulkifli menganggap pertemuan ini memiliki urgensi untuk dilaksanakan dalam waktu dekat. Sebab, berbagai perwakilan umat beragama bisa menyampaikan kekhawatiran mereka masing-masing kepada MPR RI terkait konflik SARA yang mengancam kebhinekaan dan persatuan Indonesia.

"Jika seharusnya kita sebangsa dan senegara, senasib sepenanggungan, satu keluarga NKRI, berideologi Pancasila, kok saling menyakiti?" kata Zulkifli.

Pria yang akrab disapa Zul itu mengimbau agar persoalan SARA jangan sampai menimbulkan dampak buruk yang berkepanjangan. Baginya, Indonesia sudah tidak perlu lagi mempersoalkan SARA karena sudah 71 tahun merdeka.

"Oleh karena itu, kita ajak para tokoh bangsa untuk menghentikan hal-hal seperti itu. Kita berharap dengan acara itu kita bisa menghentikan silang sengketa satu sama lain," tegasnya.

Masyarakat Indonesia juga dituntut untuk lebih fokus pada persoalan substansial serta memberikan dukungan dan pengawasan penuh terhadap pemerintahan Jokowi agar bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.

"Bukankah jika kita dukung bersama-sama, merangkul satu sama lain dan nantinya berhasil maka kita semua akan sejahtera dan senang?" ujar Zulkifli.

Di sisi lain, ia juga menegaskan pentingnya menumbuhkan kualitas etika kehidupan berbangsa dan bernegara terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Etika, kata Zulkifli, juga memegang peranan penting dalam menjaga kerukunan antar masyarakat dan menghindari bangsa Indonesia dari konflik horizontal. (DAR)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com