Advertorial

Kisah Gatot Tjahyono Prabowo yang Sukses Berkat Produk Smart Hair (Bagian 1)

Kompas.com - 13/06/2017, 11:30 WIB

Menjadi pengusaha merupakan jalan hidup yang dipilih oleh Gatot Tjahyono Prabowo. Pria kelahiran Malang tahun 1961 ini menyalurkan minatnya untuk membuka dan menjalankan bisnis sendiri dilakukan setelah ia memutuskan untuk berhenti dari bangku kuliah.

Sampai saat ini, Gatot mampu mengembangkan usaha tata rambut miliknya bernama Gester, Bridal Boutique Hair Salon, di berbagai kota.

Sebelumnya Gatot muda sempat mencicipi bangku kuliah jurusan akuntansi di Universitas Brawijaya, Malang. Jurusan yang diambilnya ini, merupakan keinginan orang tua. Namun setelah tiga tahun menjadi mahasiswa jurusan akuntansi, Gatot justru memutuskan untuk hengkang dari perguruan tinggi.

“Saya menderita dan tidak tahan saat kuliah, karena setiap hari mempelajari neraca lajur, post accounting, dan sebagainya. Saya tidak pernah bisa menyelesaikan dan tidak mengerti, karena memang tidak menyukai akuntansi. Itu semua saya lakukan karena keinginan orang tua,” kenang Gatot.

Pasca memutuskan tak melanjutkan kuliah, Gatot memilih untuk merantau ke Jakarta pada tahun 1984. Di Ibukota, ia pun mengambil pendidikan non formal berupa kursus tata rambut atau hair dressing di salah satu salon terbaik dan terkenal.

Salah satu hal yang mendasari keinginan Gatot untuk mempelajari tentang tata rambut salah satunya adalah karena bisnis ini erat kaitannya dengan pembayaran tunai.

Namun usaha Gatot bukan tanpa hambatan, dari awal saja bahkan sang Ayah pernah melarangnya untuk menjalani bisnis tata rambut. Menurut sang Ayah, menjadi penata rambut tidak akan bisa kaya raya.

“Ayah saya pernah bicara, kalau pengusaha yang memiliki pabrik besi dan baja, maka bisa kaya raya. Kalau hanya pengusaha salon tidak akan bisa kaya raya,” kata Gatot.

Meski sempat merasa terbebani dengan perkataan orang tua, namun menurut Gatot, bisnis tata rambut dan salon tetap menjanjikan. Sebab, orang yang datang ke salon tidak akan berutang.

“Bisnis ini identik dengan aliran uang yang lancar. Meski hasil dari menata rambut tidak banyak, namun uang yang diperoleh kontan dan bisa langsung masuk kantong. Bisnis ini yang saya cari,” ungkap Gatot.

Setelah menamatkan pendidikan tata rambut, ia lantas melanjutkan dengan bekerja di salon. Selama 1,5 tahun bekerja, Gatot kemudian memutuskan untuk keluar dan pindah kerja ke salon lainnya.

“Dulu saya merasa jenjang karier saya mentok sebagai junior stylist. Kalau ingin menjadi hair stylist senior maka harus menunggu waktu karena masih banyak penata rambut lainnya yang lebih senior. Dan ini tidak mudah,” jelas Gatot.

Setelah berlabuh di tempat kerja yang baru, Gatot pun banyak mendapat ilmu dan pengalaman baru. Di tempat kerja ini, Gatot mengembangkan kemampuan dan keahlian diri untuk mempelajari kosmetik selain tata rambut.

Di perusahaan yang tak kalah besar dengan tempat kerja pertama ini, Gatot terus mengasah kemampuan untuk bisa lebih berkembang. Tempat kerja yang baru ini, juga merupakan tempat bekerja sang calon istri Gatot, yaitu Ester. Kekasih tercinta itu, menekuni tata rias wajah alias make up.

“Dengan begini, kolaborasi menjadi lebih berkembang,” ungkap Gatot.

Di tempat bekerja yang baru Gatot menggali pengalaman yang lebih banyak dan beragam. Lewat tangannya, lahir sentuhan-sentuhan cantik nan menarik untuk tata rambut para artis papan atas ibukota kala itu. Tak ketinggalan pula kalangan pejabat di Indonesia.

Berlandaskan semangat ingin maju, Gatot berniat membuka usaha sendiri. Setelah selama tiga tahun bekerja dengan orang lain dalam rangka mencari pengalaman dan mengasah kemampuan, Gatot kemudian memutuskan untuk membuka usaha salon sendiri pada tahun 1989.

Bisnis salon ini dibangun Gatot di kampung halamannya, Malang bersama sang istri yang memiliki keahlian dalam merias pengantin dan membuat baju pengantin. Salon tersebut diberi nama Gester, yang merupakan anagram dari nama Gatot dan Ester.

Tanggal 27 Mei 1989, merupakan titik awal salon Gester berdiri dengan modal sendiri dan bantuan orang tua. Lokasi salon pun merupakan rumah tempat tinggal orang tua Gatot.

Bermodalkan tujuh buah kursi untuk melayani pelanggan, Gatot mulai mengayuh langkah kesuksesan dibantu tiga orang karyawan dan satu orang kasir. Hebatnya, salon rumahan milik Gatot ini tak pernah sepi pengunjung.

Bisnis Gaun Pengantin

Masyarakat yang menjadi pelanggan Gester, sepertinya tidak ingin ketinggalan untuk mendapatkan sentuhan keahlian dari Gatot dan Ester yang telah belajar dan bekerja di Jakarta.

“Saat itu, euphoria Jakarta masih kental. Sehingga karena mengetahui saya dan isteri pernah belajar dan bekerja di Jakarta, menjadi magnet tersendiri,” kata Gatot mengenang.

Bisnis salon mengalami perkembangan yang signifikan hingga pada tahun 1990.

Gatot dan Ester memberanikan diri mengembangkan sayap bisnis gaun pengantin alias bridal kecil-kecilan. Gester mulai menyewakan pakaian pengantin. Bisnis ini berjalan perlahan namun pasti hingga saat ini.

Bridal adalah keahlian istri saya karena dia ahli mendesain dan menjahit baju pengantin. Ini juga merupakan pelengkap kebutuhan pelanggan. Memang harus mengembangkan kemampuan ke bridal karena persaingan bisnis semakin sengit dan rata-rata hampir seluruh salon menyediakan kebutuhan untuk pernikahan,” jelas Gatot.

Lantaran tak pernah sepi, Gatot memberanikan diri untuk menyewa tempat usaha. Ia memutuskan memindahkan Gester Bridal Boutique Hair Salon ke ruko sewaan yang terletak di Jalan Semeru Nomor 49, Malang pada tahun 1996.

Di tahun yang sama, Gatot dan Ester pun mulai mengembangkan jaringan Gester ke luar kota Malang. Surabaya merupakan tempat pertama yang dipilih Gatot dan Ester, untuk mendirikan cabang pertama Gester.

Namun tak lama membuka jaringan di Surabaya, krisis moneter pun melanda Indonesia.

Meskipun begitu, bisnis Gester Bridal Boutique Hair Salon justru berkembang pesat. Ini ditandai dengan pembelian dua unit ruko lainnya sebagai pengembangan salon Gester di Surabaya.

Dengan begitu, Gester Bridal Boutique Hair Salon di Surabaya pun menempati tiga unit ruko.

Bagaimana kisah jatuh bangun Gatot dalam menjalankan bisnis? Simak ulasannya di artikel selanjutnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com